Mon. Jun 23rd, 2025

Wayan Supadno

Di Bali, ketika PT Perhutani melakukan peremajaan hutan jati di Banyuwangi, pangkal/tunggulnya pada diangkuti ke Bali. Harganya sangat murah.

Tapi oleh masyarakat Bali dijadikan ukir – ukiran dalam waktu 2 minggu saja harga jualnya bisa 20 kali lipatnya karena kreatif dan keterampilannya. Itulah contoh ekonomi kreatif.

Di sentra sawit, pelepah sawit pada pohon yang sama harus dipruning pelepah tuanya hingga beberapa batang, paling lama 8 bulan sekali. Dulunya hanya jadi limbah saja.

Tapi beberapa tahun terakhir jadi komoditas ekspor ke India, RRC dan Jepang hingga dapat devisa di atas Rp 200 miliar/tahun. Ini juga ekonomi kreatif.

Larva kering Maggot BSF dan Daging Bekicot/Keong, belakangan ini juga jadi komoditas ekspor ke banyak negara hingga puluhan ton/tahun. Dulu dianggap tidak lazim.

Tapi sekarang banyak peternaknya. Banyak yang dapat rezeki karena ide kreatif pada ceruk pasar tersebut. Kadar proteinnya sangat tinggi. Ekonomi kreatif juga.

Ekonomi kreatif adalah sektor ekonomi yang mengandalkan kreativitas, ide, dan pengetahuan sebagai aset utama dalam menciptakan nilai tambah ekonomi.

Sektor ini mencakup berbagai bidang seperti seni, desain, musik, film, kuliner, mode, kerajinan tangan, aplikasi digital, dan lainnya. Sangat luas peluangnya, asal kreatif.

Kontribusi Ekonomi Kreatif terhadap Perekonomian Indonesia (2024) ;

1). Produk Domestik Bruto (PDB):

Ekonomi kreatif menyumbang sekitar Rp1.532 triliun terhadap PDB nasional pada tahun 2024, meningkat 119% dari Rp700 triliun pada tahun 2013.

2). Devisa dan ekspor:

Nilai ekspor produk ekonomi kreatif mencapai US$25,1 miliar pada tahun 2024, naik hampir 70% dari US$15 miliar pada tahun 2013.

3). Penyerapan tenaga kerja.

Jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif meningkat menjadi 26,47 juta orang pada tahun 2024, naik 89% dari 14 juta orang pada tahun 2013.

Manfaat ekonomi kreatif :

Diversifikasi ekonomi, mengurangi ketergantungan pada sektor tradisional seperti pertanian dan pertambangan.

Peningkatan daya saing, mendorong inovasi dan kreativitas yang meningkatkan posisi Indonesia di pasar global.

Penciptaan lapangan kerja, menyediakan peluang kerja bagi berbagai kalangan, termasuk generasi muda dan pelaku usaha mikro.

Peningkatan ekspor, produk kreatif Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar internasional, meningkatkan devisa negara.

Ilmu hikmahnya, sesungguhnya di Indonesia sangat banyak peluang usaha. Hanya mau atau tidak mengawalinya. Mau atau tidak bermental pantang menyerah. Dari pada jadi beban negara, karena jadi pengangguran.

Konglomerat, mereka 87% bukan dari warisan. Dari nol juga. Bahkan Taipan Indonesia semua awalnya ” kere ” datang ke Indonesia jadi ” kaya raya “, karyawannya hingga di atas 100.000 orang tiap Taipan.

Salam Kreatif 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *