Fri. Feb 14th, 2025

Intelijen bisnis, perannya sangat penting. Bagian dari rangkaian ruas kegiatan bisnis yang sangat strategis. Jika dalam bisnis industri hilir inovatif sangat menentukan. Karena bagian dari PPIC (Production, Planning and Inventory Control).

Kawula muda, agar bisa dapat ilmu hikmahnya dan bisa jadi bahan pembelajaran untuk bekal berbisnis. Sehingga tinggal meniru saja, lalu dikembangkan dalam bisnisnya. Berikut ini saya buatkan kisah nyata yang faktual lapangan.

Contoh konkret usaha tanpa intelijen bisnis. Tanpa melihat maunya pasar terlebih dulu sebelum menanam dan mengirim. Di Pasar Induk minimal 70 ton/hari sayur dan buah dibuang ke TPA karena tidak diserap pasar. Karena kebanyakan, tidak sesuai spesifikasi dan lainnya. Ini salah fatal. Harus dihindari. Rugi besar rutin.

Sekelompok petani di Pangkalan Bun Kalteng asal Banyuwangi. Dulu datang dengan sangat sederhana bahkan banyak yang karena bangkrut atau kewajibannya besar anak – anaknya pada kuliah. Saat ini pada sukses dan anak – anaknya pada mentas. Tanah tidak lagi numpang.

Intelijen pasar pada pra tanam. Mengecek di pelabuhan, tempat bongkar muat dan di pasar tempat jual beli hasil bumi. Didata apa saja yang didatangkan dari Jawa dan berapa banyak. Barulah menanam. Panen mudah dipasarkan laba sehat. Bersaing. Menang.

Petani buah naga dan jeruk. Biasanya saat panen hanya diborongkan saja. Kali ini diperlakukan beda, intelijen pasar dulu. Dicari data jika di ” grading ” dan dikemas rapi, bedanya berapa banyak. Ternyata jauh beda. Grade A dipisahkan dengan hati – hati dan kemasan apik.

Ternyata kaji ulang dan uji lapangan tersebut. Omzet dan labanya jauh beda dibandingkan borongan. Plus bisa cipta lapangan kerja untuk tetangganya. Sejak itu tidak mau lagi borongan di kebun. Jerih payahnya sangat dihargai. Saat pasca panen. Berubah total berkat intelijen bisnis.

Seorang peternak sapi. Dulunya hanya penggemukan saja. Tapi tanpa disadari harga bakalan jantan dari tahun ke tahun naik tajam seirama dengan kenaikan pakannya. Makin terhimpit dari sapi bakalan yang mau digemukan dan harga pakannya.

Lalu melakukan intelijen pasar. Datang ke beberapa pasar sapi. Tanya para pedagang dan peternak. Sapi bakalan jantan superan bobot 200 kg, konsisten naik Rp 2 juta/tahun. Sejak itu memutuskan breeding saja. Agar dapat anakan superan yang modal rendah, anakan sendiri.

Supplier bahan baku industri minuman ke pabrik raksasa. Wujudnya sudah diekstrak dimasukkan kemasan kedap udara. Dari pada impor terus. Dilakukan intelijen bahan baku ke kelompok petani. Minta agar ditanamkan. Jadi off taker, hasil panen ditampung total.

Bahkan buah tropis tidak laku di toko buah dan di pasar induk dikumpulkan. Diproses ekstrak. Labanya besar sekali. Barang afkir dan karya petani diekstrak bisa membendung impor. Karena jeli intuisinya dan mau melakukan intelijen bisnis terlebih dulu, sebelum investasi.

Ternyata kebutuhan ikan patin 5 ton/hari datang dari wilayah lain yang jauh. Setara Rp 120 juta/hari atau Rp 43 miliar/tahun. Uji agroklimat, intelijen kecocokan. Dibuat kolam kecil beberapa titik, dituang 30 ekor ikan remaja. Selama 3 minggu utuh.

Pertanda pH netral dan minim hama penyakit. Terfiksasi feasible jika ternak ikan patin. Begitu juga kepastian pasar pada pasca panen. Itu pun masih intelijen pakan alternatif bermutu tapi murah berlimpah agar harga pokok produksi (HPP) rendah. Karena sadar 70% biaya dari pakannya. Itulah manfaat dari intelijen bisnis.

Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *