Empiris..
Kemampuan individu untuk menciptakan, memproses dan menggabungkan berbagai ilmu pengetahuan, skill, inovatif dan sumber daya. Guna menghasilkan produk atau jasa bernilai tinggi yang sulit ditiru dan memiliki permintaan pasar.
Dengan kata lain, ini adalah keragaman dan tingkat keahlian seseorang dalam menciptakan nilai ekonomi. Menerapkan iptek inovasi yang dimilikinya sehingga punya nilai tambah dan daya manfaat luas bagi umat manusia.
Manfaatnya :
1). Pendapatan lebih tinggi. Semakin kompleks keahliannya, maka semakin besar potensi penghasilan karena bisa menawarkan solusi unik atau berkualitas tinggi.
2). Daya saing lebih besar. Bisa bersaing di pasar kerja atau bisnis karena punya keahlian dan pengetahuan yang tidak umum.
3). Fleksibilitas karier. Mampu berpindah sektor atau membuka usaha sendiri karena punya keterampilan lintas bidang.
4). Kemandirian ekonomi. Tidak tergantung hanya pada satu jenis pekerjaan atau penghasilan. Bahkan bisa cipta lapangan kerja, membendung barang impor.
Contoh :
1). Seorang desainer produk.
Menguasai software desain, paham ergonomi, tahu bahan produksi, bisa membuat prototipe, menjual produk custom bernilai tinggi.
2) Seorang pengusaha kuliner.
Tidak hanya bisa masak, tapi juga mengelola keuangan, branding, logistik, dan pemasaran digital, bisnisnya berkembang pesat.
Bagaimana empiris saya pribadi yang bisa diambil ilmu hikmahnya buat anak muda Indonesia ?
1). Membuat formula pupuk Hayati Bio Extrim, Organox, hormonal Hormax dan biopestisida Bomax.
Melalui proses panjang riset pribadi yang berulang kali gagal lalu goal lulus uji mutu dan uji efektivitas oleh IPB University. Sejak 2009 hingga sekarang beredar luas di pasar online maupun offline. Hasilnya bisa jadi kebun, ternak sapi dan anak – anak pada studi hingga pascasarjana.
Tidak mudah, sulit. Tapi bisa asal kita mau bertekat bulat untuk melakukan perubahan dalam diri kita sendiri. Gagal hal pasti harus dilalui. Bahkan saat uji lapangan di hadapan Presiden SBY juga bukan mudah termasuk pemaparan hasil efektivitasnya.
2). Membuat formula pakan sapi dan ikan patin mandiri, berbasiskan bahan murah di sekitar.
Dalam peternakan sapi saya ratusan ekor dan ikan patin bisa 1.000 ton/tahun. Pakannya non pabrikan. Justru diproduksi sendiri dengan formulasi saya yang riset. Hasilnya bisa menekan harga pokok produksi (HPP) secara signifikan karena bahan baku limbah sawit, limbah nelayan dan lainnya.
Harus berproses kalau mau sukses. Prosesnya pakai pengorbanan jatuh bangun dan gagal. Uji mutu tiap bahan baku. Uji mutu dan efektivitas setelah jadi formula pakan jadi. Hasilnya dibandingkan dengan produk pabrikan. Terus membekali diri iptek inovasi dan kontan diimplementasikan.
Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630