Wed. Sep 18th, 2024

KESUNGGUHAN

ByWayan Supadno

Aug 10, 2023

Nilai kontribusi terbesar dalam mewujudkan mimpi perubahan sebesar apapun terletak pada ” kesungguhan “, itulah pendapat dalam buku Kekuatan Kecerdasan Emosional, panjang lebar menjelaskan hal ” kesungguhan ” bagian dari ” kecerdasan emosional “. Yang saya baca berulang kali, baru saya bagikan ke orang lain, 32 tahun silam.

Mengutip pada sebuah ajaran suci, ” Siapa yang bersungguh – sungguh, maka dialah yang berhak menuai hasilnya “. Sebaliknya, siapa saja yang asal – asalan maka dialah yang kena dampak hasil yang asal – asalan juga. Artinya kekuatan kecerdasan emosional memberikan peran teramat dominan.

Konkretnya, setajam apapun sebuah pisau jika hanya ditaruh saja tanpa dimanfaatkan. Maka mentimun sekalipun, tidak terbelah siap saji. Sama halnya, sepintar apapun seseorang hingga ada bukti ijazah dan gelar pertanda pernah kuliah. Tapi kalau hanya rebahan saja tiap hari, tiada menuai perubahan mewujudkan mimpinya.

Sebaliknya, pisau tumpul sekalipun tapi jika gigih untuk mengiris mentimun berulang kali maka mentimun juga akan terbelah siap saji. Anak muda biasa saja, tanpa gelar sarjana sekalipun jika bermental gigih pantang menyerah, terus melakukan maka akan terwujud juga mimpi indahnya.

Itulah sebabnya, 100 orang terkaya di Indonesia karyawannya puluhan ribu orang, mereka 87% berlatar belakang keluarga bersahaja dan juga bukan alumni kampus top dengan lulus cumlaude. Bahkan sebagian tanpa pernah kuliah. Suksesnya karena kecerdasan emosional, tiada mau asal – asalan dan adanya tekun bersungguh – sungguh.

Bahkan para konglomerat tersebut, sekalipun tanpa gelar sarjana. Tapi tim pemikir di sekitarnya, para sarjana termasuk alumni pascasarjana perguruan tinggi hebat. Merintis usaha sejak 20 tahun tumbuh besar hingga nilai aset produktifnya puluhan triliun, membayar pajak triliunan untuk APBN dan anggaran gajian ratusan miliar per bulannya. Berkat kecerdasan emosional, kesungguhan.

Contoh ;

1. Stunting kurang gizi kerdil retardasi mental pada balita. Targetnya maksimal 5% ideal negara sehat. Tapi jika anggarannya dari APBN pajak kucuran keringat rakyat jelata 80% hanya dibuat main – main rapat 18 kali di hotel mewah dan hanya 20% saja yang sampai ke yang berhak maka stunting pun masih 21,6% tahun 2022 (Presiden Jokowi).

2. Pengangguran data BPS Maret 2023 ada 5,45% setara 14,9 juta dan TKI legal ilegal menurut Kemenlu ada 9 juta. Sekalipun perguruan tinggi tahu persis sebabnya kurang jumlah pengusaha pencipta lapangan kerja hanya 3,41%. Tapi kalau tanpa bersungguh – sungguh membentuk pengusaha maka pengangguran tetap banyak juga.

3. Riset/penelitian, sekalipun APBN dari pajak rakyat habis triliunan. Jika risetnya tanpa kesungguhan. Misal tanpa intelijen pasar, kajian keekonomian dan strategi komersialisasinya. Asal riset saja, tidak peduli hanya menumpuk di lemari. Maka tiada perubahan indeks inovasi global, indeks kompleksitas ekonomi dan pendapatan per kapita.

4. Kehancuran negara, sekalipun tahu koruptif dan rumitnya birokrasi adalah tindakan ” paling dibenci ” rakyat. Kalau asal – asalan tanpa kesungguhan dibangun kesadarannya. Tanpa tegas diajarkan bahwa harta korupsi jika dimakan sama artinya makan haram, tak ubahnya makan daging babi. Maka korupsi di negeri ini makin massal berjemaah membumi.

5. Stabilitas berbangsa, sekalipun tahu kuatnya sebuah bangsa jika sungguh bersatu. Makin banyak partisipan produktifnya, maka makin majulah bangsanya. Tapi kalau asal – asalan saja, misal seleranya masih ” sangat rendah ” yaitu suka olok – olokan menyakiti lainnya, bukan berusaha agar bermanfaat bagi orang lain, dengan kesungguhan. Maka bangsa kita akan habis energi kontra produktif.

Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

One thought on “KESUNGGUHAN”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *