Thu. Sep 12th, 2024

KESADARAN KOLEKTIF

ByWayan Supadno

Sep 11, 2023

Ilustrasi.
Dalam pendidikan dasar militer ada salah satu kegiatan membina mental dan jasmani. Biasa diberi nama ” senam balok “. Sebatang kayu bulat balok besar dan panjang, tidak mungkin dikerjakan sendirian.

Solusinya harus oleh beberapa orang secara bersamaan dengan kerja sama yang baik. Baru bisa sukses. Satu kelompok 3 orang, mengangkat dengan berbagai posisi. Harus dengan mental kesadaran kolektif.

Walaupun demikian, namanya manusia maunya enak saja. Awalnya, ada saja yang maunya ikut dapat nilai baik seperti lainnya, tapi tanpa mau banyak berkontribusi. Ada yang pura – pura ikut berbuat, tapi sesungguhnya ” pencitraan ” saja.

Ada lagi yang tidak ikut mengangkat tapi hanya sibuk jadi komentator yang lainnya. Banyak yang tahu diri berusaha aktif berkontribusi, tidak mau numpang makan tenaga orang lain. Jika tanpa kesadaran kolektif, gagal, lalu saling menyalahkan.

Biasanya habis melakukan kegiatan senam balok tersebut. Pelatih militer pasti melakukan kaji ulang. Dijelaskan maksud tujuan senam balok, ruang lingkup dan targetnya. Sehingga selalu ditunjukkan kesalahan dan siapa saja yang salah, agar tidak diulangi.

Karena mulai terbangun mental kesadaran kolektif. Ditunjukkan siapa saja yang benar dan bagaimana tindakan yang benar telah dilakukan. Juga dijelaskan agar dipertahankan dan diteruskan. Jaga jiwa korsa kehormatan dalam kebersamaannya.

Ilmu hikmahnya, sebuah pekerjaan besar jangka panjang. Mustahil bisa dikerjakan sendiri. Mesti bersama – sama, modalnya punya tanggung jawab kesadaran kolektif sama – sama mengerjakannya. Terpimpin, terdidik dan terkoordinir dengan baik.

Prinsip. Jika pekerjaan kecil cukup dilakukan sendiri pada kesempatan pertama. Jika pekerjaan besar harus kesadaran kolektif. Jika pekerjaan untuk masa depan jangka panjang, harus melibatkan generasi penerusnya.

Konkretnya, kenapa Singapura pendapatan per kapita 16 kali lipatnya Indonesia ? Kenapa Malaysia pendapatan per kapita 3 kali lipatnya Indonesia ? Kenapa juga Thailand pendapatan per kapitanya 2 kali lipatnya Indonesia ?

Karena jumlah wirausaha di Singapura 8,76%, di Malaysia 4,74%, di Thailand 4,26% dan di Indonesia masih 3,47% saja. Itu juga jadi sebab kenapa Singapura kekurangan tenaga kerja lalu impor dari banyak negara, Malaysia TKI kita, Thailand dari Kamboja.

Solusinya ?

Perguruan Tinggi, meninggalkan kebiasaan mengejar target pencari kerja. Lalu yang kampus hebat lulus terbaik jadi ” Tim Sukses ” nya para konglomerat agar makin kaya raya menggurita. Jadi Tim Pemikir, agar cepat besar meninggalkan yang lain. Mencetak rasio gini kesenjangan sosial.

Reorientasi mendidik jadi pengusaha cipta lapangan kerja. Yang menganggur jadi produktif, mendongkrak pendapatan per kapita. Keren lagi jika mau hilirisasi hasil riset agar jadi inovasi membumi. Mengubah bahan baku jadi produk bernilai. Bukan sekedar kulakan dijual lagi, itu namanya pedagang. Bukan pengusaha.

Pemda utamanya, membangun iklim usaha. Agar masyarakat sedapat mungkin terangsang untuk berusaha. Terpacu agar investasi produktif sehingga berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD). Agar dana tidak banyak parkir di bank seperti apa yang disampaikan Presiden Jokowi Rp 8.600 triliun.

Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *