Empiris.
Saat saya kelas 4 SD di Banyuwangi, tidak naik kelas yang kedua kalinya dan nyaris bisu gagap berlebihan. Pamit ke orang tua mau berhenti sekolah karena merasa tidak mampu, dicemooh dan malu. Syukurlah saya dilarang, oleh ” kemauan keras ” orang tua agar anaknya terpelajar.
Saat saya lulus SMA 1 Singaraja Bali, oleh orang tua dilarang untuk kuliah di Unair Surabaya karena persiapan berangkat transmigrasi, saya memaksakan diri apapun yang terjadi harus kuliah walaupun sambil kerja mengajar bimbingan belajar, ngepel maupun nyapu di rumah orang dan jualan buku.
Saat saya 2 tahun pertama pasca dilantik jadi perwira TNI di Magelang, dinas jadi Guru Pelatih Militer di Sumut. Andai saya ” bermental tempe “, berhenti mengawali bisnis, karena sering diledeki orang. Tetap di luar jam dinas ” berkemauan keras ” harus bisa jadi perwira sekaligus pengusaha.
Andai saat itu orang tua dan saya tanpa punya kemauan keras mendidik diri, pasti lain ceritanya saat ini. Pasti beda dengan sekarang. Ilmu hikmahnya yang bisa diambil oleh anak muda bahwa kemauan keras, kunci utama dalam mewujudkan mimpinya.
Kemauan keras adalah tekad kuat dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan meskipun menghadapi rintangan, kegagalan atau tantangan berat. Kekuatan mental yang mendorong berusaha tanpa mudah menyerah.
Kemauan keras mengandung unsur di antaranya ketekunan tanpa henti, disiplin diri untuk terus berusaha, komitmen jangka panjang, keteguhan hati terhadap tujuan dan tiada istilah kata menyerah sebelum maunya terwujud.
Manfaat kemauan keras ;
1). Meningkatkan peluang sukses meski kondisi tidak ideal.
2). Membangun karakter tangguh dan siap menghadapi tekanan.
3). Menumbuhkan rasa percaya diri karena terbiasa menghadapi kesulitan.
4). Menular ke lingkungan sekitar, menjadi inspirasi bagi orang lain.
5). Menjadi kunci daya saing, terutama dalam dunia pendidikan dan bisnis.
Contoh nyata lainnya yang jauh lebih hebat dan legendaris ;
Likas Tarigan.
Istri Letjen TNI Djamin Ginting.
Likas, wanita Sumatera Utara yang meski hidup dalam masa perang, tetap bertekad menempuh pendidikan dan akhirnya menjadi guru. Belajar sambil mengurus keluarga dan harus berpindah-pindah tempat karena konflik.
Berkat kemauan keras, ia menjadi simbol perempuan cerdas dan tangguh.
Ilmu hikmahnya, dengan kemauan keras, seseorang tetap bisa belajar dan mencerdaskan diri di tengah kondisi sulit. Intinya tergantung ” Dian/Lentera di dalam hati ” harus tetap menyalakan niatnya.
Chairul Tanjung.
Lahir dari keluarga sederhana dan sempat kesulitan biaya kuliah, bekerja sambilan sambil kuliah di UI, bahkan sempat jualan fotokopi dan peralatan kedokteran gigi.
Berkat kemauan keras, dia membangun bisnis dari nol hingga menjadi pemilik CT Corp. Di antaranya Trans TV, Bank Mega dan lainnya.
Ilmu hikmahnya, dengan kemauan keras, pengusaha bisa bangkit dari keterbatasan menjadi sukses. Sekalipun dari kecil jadi menggurita, saat ini. Beringin besar berawal dari benihnya yang teramat kecil.
Mengutip petuah bijak ” Orang hebat bukan yang tidak pernah gagal karena desain, tapi orang yang pantang menyerah. Cita – cita boleh saja setinggi langit, tapi harus paralel dengan kemauan kerasnya juga setinggi langit. Utamanya yang perintis, bukan pewaris “.
Salam Kemauan Keras 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630