Fri. Jun 27th, 2025

Kecerdasan lapangan maknanya luas dan dalam. Karena implementasi dari kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan kecerdasan rasional (IQ). Terkombinasi implementasinya di lapangan secara nyata.

Ini sangat sulit sekali. Dibutuhkan keseimbangan implementasinya di lapangan, sehingga sangat jarang adanya. Harus terus menerus bisa konsisten dijalankan dengan ikhlas dan semangat tinggi tiada henti.

Bukan sekedar paham agama tapi mampu mempraktikkan di lapangan atas kemampuan pemahaman hal agamanya. Karena masih banyak yang berhenti sampai ruas pikiran dan perkataan belaka. Belum praktik/berbuatnya.

Bukan juga sekedar tahu dampak mengelola kecerdasan emosional bisa jadi sebab antusias membara bisa membawa perubahan besar berawal dari diri sendiri, hal kecil dan pada kesempatan pertama. Jika kolektif kebersamaan jadi kekuatan dahsyat.

Bukan sekedar tahu, paham, bahkan hafal di luar kepala hal ilmu pengetahuan teknologi inovasi tertentu. Tapi mampu hingga hidup terampil nuansa aplikasinya. Sehingga punya daya perubahan kemanfaatannya di tengah masyarakat luas. Hakikat berilmu teknologi aplikatif.

Contoh konkret ;

1. Ilmu spiritual, dipraktikkan secara cerdas di lapangan. Bukan hanya sekedar adu debat apa yang dipikirkan hal ilmu agama/spiritualnya. Tapi konkret jadi suri tauladan lapangan. Lalu dapat ” predikat terhormat ” hal agama dari masyarakatnya, bukan dirinya yang menyebutkannya.

2. Ilmu emosional. Dipraktikkan dengan cerdas di lapangan hingga jadi suri tauladan atas semangatnya. Lalu banyak pengikutnya karena logis dan berdampak nyata bagi dirinya maupun masyarakatnya. Agar ada ” perubahan nyata ” saling bermanfaat.

3. Kecerdasan rasional. Berbasiskan ilmu pengetahuan teknologi inovasi. Ini dipraktikkan di lapangan secara cerdas nampak mata oleh masyarakat luas. Bukan rekayasa. Apa adanya, bukan lipstik. Jadi suri tauladan masyarakat cara hidup yang mendongkrak produktivitas dan kemanfaatannya.

Misal pelaku usaha/pengusaha/praktisi. Dari aspek spiritual dia sadar esensi jadi pengusaha agar manfaat bagi orang lain makin luas lagi. Agar selamat pada alam beda kelak. Sehingga praktik lapangan cerdas, tegas membedakan antara halal dan haram. Tidak boleh diaduk.

Kecerdasan emosional dipraktikkan di lapangan. Membangun ” bayu improvisasi diri dan bayu pengendalian diri ” sangat penting. Paham di balik ancaman selalu ada peluang, di balik kesulitan selalu ada inovasi. Itu yang selalu digali. Demi bermanfaat bagi orang lain.

Kecerdasan rasional. Misal hal intuisi dan daya nalar analisis maupun leadership hal mutlak. Sehingga terus membekali diri dan spontan mempraktikkan di lapangan. Diambil ilmu hikmahnya dan dikembangkan lagi. Terus dan terus seperti itu hal ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi. Agar urip iku urup.

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *