Thu. Sep 12th, 2024

Masyarakat dihebohkan lagi oleh berita orang terkaya di Indonesia adalah seorang yang hanya lulusan SMP, Prajogo Pangestu. Nilai asetnya di atas Rp 607 triliun. Menyalip lainnya. Uniknya lagi dulunya Prajogo Pangestu berawal dari nol, sopir angkutan kota (angkot).

Itu karena kecerdasan tersembunyi, kecerdasan emosional. Ini beda dengan kecerdasan spiritual dan kecerdasan rasional. Begitulah diajarkan dalam buku ESQ (Emotional Spiritual Quotient). Ini penting dipahami bagi kawula muda ” pemilik mimpi ” jadi pengusaha.

Sesungguhnya masih sangat banyak contoh suri tauladan di lapangan. Insan sukses hingga jadi legendaris. Berangkat dari kampung, tanpa pendidikan formal tinggi dan tanpa modal harta. Hingga jadi sukses luar biasa. Banyak sekali pada multi level. Bukan konglomerat saja.

Jika didata lalu ditabulasikan, dianalisa dan disimpulkan. Mereka jadi hebat seperti itu bukan karena keberuntungan semata. Jika ada orang punya gelar akademik berjejer, lalu mengatakan itu kebetulan dan keberuntungan saja. Itulah manifestasi iri dengki, karena tanpa mampu bersaing dalam prestasi.

Kecerdasan tersembunyi. Bukan kecerdasan yang terwakili pada nilai saat sekolah maupun kuliah yang A semua misalnya. Bukan juga kecerdasan yang terwakili pada nilai agama yang A semua. Bahkan banyak yang putus sekolah atau kena DO saat kuliah.

Kecerdasan tersembunyi adalah cerdas emosionalnya mengelola dirinya sendiri. Bahasa Jawa, Ngulir pambudi. Misal, mental berani mengawali, pantang menyerah, selalu berusaha membekali diri meng-upgrade diri, berusaha bisa dipercaya, antusias, motivasinya humanis dan lainnya.

Dampak implementasinya dari waktu ke waktu makin mumpuni, dari waktu ke waktu dari modal mungkin milik orang lain yang percaya lalu dapat laba akhirnya jadi modal sendiri. Tumbuh berkembang hingga jadi konglomerat terkaya di Indonesia.

Praktisnya mampu menerapkan ilmu entrepreneurship dengan hebatnya. Mampu menjabarkan ilmu leadership dengan cakapnya, terbukti puluhan bahkan ratusan ribu karyawannya semua terkendali olehnya. Termasuk yang lulusan dari pascasarjana dengan gelar akademik berjejer.

Ini semua bukan mudah prosesnya. Sangat sulit. Jika mudah, mungkin banyak yang jadi sepertinya. Kalau ada yang mengatakan memang saya tidak suka jadi konglomerat mengkaryakan banyak orang, itu hanya melawak saja atau jadi dagelan tanpa panggung. Sekalipun yang mengatakan punya gelar akademik berjejer.

Begitulah ruang lingkup dari kecerdasan tersembunyi yaitu kecerdasan emosional. Menggerakkan dirinya, menghidup – hidupkan kehidupan dirinya hingga hidup nyala terang, menerangi sekitarnya. Bermanfaat. Tanpa nampak iri apalagi silau dengan hebatnya profesi orang lain. Konsisten dengan profesinya sendiri.

Semoga bisa dipetik sari ilmu hikmahnya oleh kawula muda, Indonesia kekurangan banyak sekali pengusaha, minimal 2% lagi dari total penduduk kita atau setara 5,5 juta orang lagi. Selamat memberdayakan kecerdasan tersembunyi, kecerdasan emosional yang seimbang dengan kecerdasan spiritual maupun kecerdasan rasional.

Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

One thought on “KECERDASAN TERSEMBUNYI”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *