Fri. Jun 27th, 2025

Saya selaku petani, peternak, petambak dan pelaku agribisnis sejak 1995. Baru kali ini merasa aura iklim usaha pertanian pangan dapat perhatian ekstra. Sungguh kami syukuri, ini harapan baru akan meningkatkan moril materiil para praktisinya. Semua komunitas pertanian merasakan.

Diawali dari pidato perdana saat pelantikan 20 Oktober 2024 Presiden Prabowo Subiato yang penuh semangat membara akan swasembada pangan dan energi, paling lama 4 tahun lagi. Pertimbangan utama antisipasi Perang Dunia ke lll meletus harus aman pangannya.

Banyak video viral berbagai pernyataan yang penuh harapan. Di antaranya, tentara dulu makannya diberi oleh petani miskin, melihat sendiri orang mati kelaparan saat masih dinas militer, do’anya satu saja mohon ke Tuhan agar diberi kesempatan melihat tiada lagi kemiskinan kebodohan di Indonesia dan lainnya.

Pemberantasan korupsi selama 10 hari pertama ada 20 kasus besar jika ditotal minimal Rp 5 triliun. Di Kementerian juga ada yang tegas mencopot ” pejabat jahat “, 5 pejabat di Kementan. Di Kemenkoinfo juga ternyata harusnya Pemberantasan/pentupan judi online justru di sana sarang pelindungnya.

Mentan Amran, sempat marah karena distribusi pupuk subsidi dihambat oleh birokrasi yang terlalu panjang. Hampir setahun belum sampai ke petani. Padahal oleh Presiden Prabowo kuotanya dinaikkan 2 kali lipatnya. Yang bikin jengkel lagi pupuk subsidi seolah dimanfaatkan untuk Pilkada, tanpa peduli nasib petani.

Di DPR RI, dapat apresiasi dianggap strateginya sangat tepat. Sejak 1998 pasca orda baru tiada cetak sawah padahal sawah konsisten menyempit 110.000 hektar/tahun (BPS). Dampak dari pertumbuhan penduduk predator sawah untuk perumahan, pabrik sebagai lapangan kerja dan infrastruktur untuk mendongkrak daya saing.

Cetak sawah, yang targetnya minimal 3 juta hektar. Di banyak wilayah misal Merauke, Kalteng, Kalsel, Sumsel dan lainnya. Pada mulai membuahkan hasil. Video singkat viral di Merauke, Sumsel dan Kalsel lagi menanam dan memanen padi dengan mekanisasi modern ala negara maju. Di Merauke unik, anatominya Papua logatnya Jawa Timuran.

Tanggal 5 November 2024, Presiden Prabowo menanda tangani PP No 47 tentang Penghapusan Piutang Macet milik para petani, pekebun, peternak, nelayan dan UMKM jumlahnya 6 juta orang lebih. Utang macet tersebut mangkrak dominan karena Krismon 1998, Krisis Global 2008 dan Covid 19. Jika ditotal akan menelan anggaran Rp 20 juta x 6 juta kredit macet = Rp 120 triliunan.

Karena ini sangat penting aspirasi banyak pihak. Sadar bahwa pelaku ekonomi riil adalah lokomotif perekonomian bangsa harus dapat atensi khusus iklim usahanya. Jika program KUR jalan total rerata Rp 500 juta saja dengan 6 juta debitur setara Rp 3.000 triliun tumbuh dinamis, cipta lapangan kerja dan mendongkrak daya beli.

Pemilik kredit macet di bank yang terdaftar di BI Checking yang ” diputihkan ” oleh Presiden Prabowo hendaknya diambil ilmu hikmahnya. Bahwa ternyata jika bank umum maupun syariah dan mitra usaha jika sudah ” tidak percaya ” lalu diblacklist itu sangat menyiksa diri. Nama baiknya rusak. Sakit. Apapun alasannya. Itu tidak boleh terjadi lagi utang macet.

Penting disadari bahwa dana di bank yang disalurkan adalah titipan masyarakat penabung dan deposito. Itu harus dipertanggung jawabkan oleh bank, jika penabung pemilik dana mengambilnya bahkan dengan bunga bank sekaligus. Jika macet maka akan menggangu kinerja bank untuk membayar bunga ke penabung dan gajian karyawannya.

Secara umum bank sebelum mencairkan kredit/utang akan menganalisanya. Harus memenuhi syarat 5 K :

1). Karakter artinya komitmen mau melunasi, jaminan besar tiada guna jika tanpa karakter.

2). Kapasitas artinya punya keterampilan untuk mengelola agar produktif lalu bagi hasil dengan bank.

3). Kapital artinya punya uang pribadi, sudah biasa mengelola uang dalam usahanya.

4). Kondisi artinya sehat jiwa raganya, usahanya dan kondisi makronya.

5). Kolateral artinya jaminan, ini bisa disiasati dengan asuransi jika ada masalah.

Salam Bangkit šŸ‡®šŸ‡©
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *