Percepatan maju ekonominya sebuah bangsa sangat – sangat dipengaruhi oleh semakin banyaknya jumlah pelaku usaha di negara tersebut. Apalagi jika mampu memainkan momentum bonus demografinya.
Skala usaha perorangan, milik sarjana percepatan majunya hingga 77 kali lipatnya, non sarjana. Hasil penelitian di Kampus IPB University, yang disampaikan oleh Wakil Dekan Faperta DR A. Junaidi beberapa tahun silam.
Begitu juga skala negara. Di mana negara yang mampu memberdayakan sarjana dan anak muda jadi pengusaha. Kontan ekonominya bangkit. Misal Tiongkok dan Korea Selatan. Kedua negara ini dinilai sukses.
Sebaliknya beberapa negara yang gagal transformasi sarjana jadi pengusaha inovatif kreatif. Di saat dapat momentum bonus demografi, penduduknya dominan usia produktif. Di antaranya India, Brazil, Afrika Selatan dan Pakistan.
BPS, tahun 2012 – 2035 bonus demografi Indonesia. Usia 15 s/d 64 tahun puncaknya 2022 s/d 2035 hingga di atas 70,7 %. Peluang emas kebangkitan ekonomi Indonesia jika mampu memainkan ” momentum perubahan ” sarjana jadi pengusaha.
Pembelajaran formal dan non formal sangat penting dan tiada akhir, sepanjang hayat. Itulah sebab anak – anak saya wajibkan hingga pasca sarjana minimal S2. Agar punya tanggung jawab moral lebih konsekuensinya untuk menatap masa depannya. Penting dan strategis.
Begitu juga banyak sahabat yang pengusaha non sarjana selalu anaknya terpola sama. Walaupun orang tuanya non sarjana, jadi pengusaha. Tapi anak – anaknya diusahakan hingga minimal S2. Misal Mas Sujarwo Banyuwangi, Mas Juliono Kediri dan lainnya.
Uniknya, karena semua anak muda sedang ingin jadi pengusaha. Banyak alumni kampus – kampus ternama membuat Whatsapp Group yang isinya para pengusaha alumni beserta calon (peminat) jadi pengusaha. Agar sinergis saling asuh regenerasi profesi. Solutif.
Konkretnya, jika 10.000 alumni sebuah kampus jadi pengusaha, lalu merekrut pengangguran 100 orang/pengusaha. Bisa 1 juta pengangguran jadi produktif mendongkrak pendapatan per kapita, kemiskinan diminimalkan, pajak besar untuk APBN, ekspor untuk cadangan devisa dan lainnya.
Berikut ini para pengusaha yang berbasiskan sarjana usahanya sangat pesat majunya. Mengagumkan sehingga bisa jadi inspirasi bagi kawula muda sarjana yang mau jadi pengusaha. Atau jemput bola ke lokasinya.
1. Bidang peternakan Drh. Nanang di Lampung (UGM). Pak Joko Irianto di Lampung (UGM). Mas Ony di Bojonegoro peternak dan pabrik pakan ternak diidolakan para penggunanya (Unair), Drh. Sri Saebani (Unair). Usahanya pesat karena sesuai kesarjanaannya.
2. Bidang integrasi kebun dan ternak Ini pesat. Dikelola inovatif integrasi, wajar kompetitif. Selain karena memang milik sarjana. Misal Mas Wahyu Darsono, sistem sawit sapi di Kalsel dan Mas Ustadz A. Yani (IAIN) di Sidoarjo pisang sapi. Mereka tiada lelah mengajak masyarakat.
3. Perikanan dan ekspor. Mas Vicky dan Cak Habib Zakky keduanya lulusan S2 Unair Surabaya. Selain punya usaha perikanan on farm, berplasma dan ekspor. Sangat kurang banyak mitra usaha jadi mitranya. Hal ini penting karena mendongkrak produktivitas dan cadangan devisa.
Tentu masih ada selain di atas. Tapi ” lebih banyak lagi ” jumlah kekurangan yang berperan jadi pengusaha. Sangat penting. Karena jadi ” simpul solusi ” multi masalah bangsa kita ini. Kalau bukan kita siapa, kalau bukan sekarang kapan. Tiada mungkin berharap dari bangsa lain.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
Hp 081586580630