Mon. Jun 23rd, 2025

Mengawali bisnis dari titik nol.

Suatu negara ideal rasio jumlah pengusaha ataupun pebisnis harus minimal 5%, jika penduduknya 100 juta jiwa maka idealnya minimal 5 juta jiwa agar minim jumlah pengangguran dan rendah gini rasio kesenjangan sosial ekonominya.

Ilustrasi mudahnya, jika 100 juta jiwa penduduk sebuah negara lalu pengusahanya 5% atau 5 juta orang. Setiap pengusaha punya pekerja 15 orang maka setara dengan 75 juta orang. Tiada pengangguran lagi dan cenderung sejahtera bersama.

Contoh Indonesia, penduduknya 274 juta jiwa, jumlah pebisnisnya hanya 3,41% (Kemen. UMKM) setara 9,3 juta jiwa. Belum 5% setara 13,7 juta jiwa. Kurang pengusaha 4,4 juta jiwa lagi. Dampaknya pengangguran 9,1 juta orang, TKI ada jutaan dan gini rasio tinggi.

Andaikan rasio idealnya terpenuhi 4,4 juta orang lagi lahir pengusaha baru. Lalu mereka merekrut pengangguran 10 orang saja. Maka lapangan tercipta 44 juta orang. Dampaknya semua pengangguran dan TKI sibuk berkarya produktif di dalam negerinya.

Imbasnya gini rasio berkurang, pendapatan per kapita naik. Karena yang selama ini menganggur jadi beban yang lain, ikut produktif. Membayar pajak besar jadi APBN, negara cepat maju. Cipta devisa untuk impor teknologi tinggi sarana investasi produktif, bayar utang luar negeri dan impor pangan.

Empiris…

Saat ini, pada usaha saya, anggaran untuk gajian dan pekerjaan borongan ke mitra usaha minimal Rp 700 juta/bulan. Melibatkan 115 orang ikut kerja produktif.

Bagaimana proses saya dulu mengawali usaha ?

Utang Primkopad Rindam I/BB Pematang Siantar Sumut Rp 700.000. Untuk beli Vespa Kongo Rp 400.000, amplop ucapan terima kasih ke dokter obgyn anak lahir Rp 200.000 dan modal usaha Rp 100.000.

Monggo disimak 2,5 menit videonya.

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *