Sun. Jun 22nd, 2025

KAJI ULANG​

ByWayan Supadno

Dec 24, 2021

Dalam buku ” Improvisasi Diri “, diuraikan begitu jelasnya ruas-ruas proses dalam membangun diri dengan improvisasi diri. Salah satu ruas yang penting adalah kaji ulang. Ruas ” kaji ulang ” dianggap punya daya dorong maju terkuatnya.

Untuk mudahnya, dengan ilustrasi contoh konkretnya. Kisah 2 orang anak muda yang tentu punya proses beda sekalipun satu Ibu kandungnya. Yang membedakan adalah upaya improvisasi diri, guna jadi bekal menatap masa depan :

A. Anak pertama

Bangun tidurnya agak siang. Lalu ditanya oleh pengasuh (mentor). Kenapa bangunnya kesiangan, dijawab karena tidur lelap. Hingga menjelang pagi pun kembali tidur lagi, sekalipun ada kesempatan terbangun 2 kali. Tapi dirasa enak, tidur lagi. Malam hari, menjelang tidur tiada menyisihkan waktu walaupun sejenak beberapa menit.

Untuk melakukan kaji ulang, tentang apa saja yang sudah dilakukan seharian. Apakah pekerjaan sudah tuntas sempurna atau dirasa ada yang masih janggal.

B. Anak kedua. 

Bangun tidur lebih awal dari kakaknya. Sebelum matahari terbit saat ada kesempatan terbangun lalu dimanfaatkan. Ditanya oleh pengasuh, kenapa bangun pagi dan langsung bergegas. Jawabnya karena ada pekerjaan semalam dirasa belum sempurna.

Pada kesempatan pertama pagi ini, mau disempurnakan. Demi nama baiknya. Tahunya kalau pekerjaan semalam belum sempurna. Karena beberapa menit sebelum tidur selalu menyempatkan diri proses ” kaji ulang ” dalam improvisasi diri. Dia sadar karyanya mewakili karakter dan kapasitas dirinya. Merk perorangannya. Nama baiknya. Sebuah proses membangun kepercayaan publik ke dirinya.

Proses kaji ulang untuk menemukan kelebihan dan kekurangan atas tindakan kesehariannya. Dianggap sangat penting.
Karenanya terus konsisten dilakukan. Termasuk proses membekali diri hal ilmu pengetahuan dan ilmu hikmah dari kisahnya sendiri.
Bahkan tak jarang juga mengambil intisari dari empiris pihak lain, dianggap literasi kehidupan.

Dari kisah 2 anak muda di atas kita bisa membuat sebuah kesimpulan. Mana yang sedang proses membangun mutu dirinya dengan improvisasi diri dan mana yang menerima apa adanya.

Begitu juga membuat prediksi masa depan. B sekalipun lebih muda akan berpeluang lebih besar meraih suksesnya. Karena Tuhan tiada kan mengubah nasib suatu kaum, jika kaum tersebut tidak berusaha mengubah nasibnya sendiri.

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *