Sungguh patut disyukuri oleh masyarakat Indonesia, utamanya para petani sawit. Dikabarkan bahwa RRT pesan CPO sebanyak 1 juta ton ke Presiden Jokowi. Jika ini realisasi cepat akan mengurangi stok CPO saat ini 6,1 juta ton.
CPO sebanyak 1 juta ton, setara dengan TBS sebanyak 5 juta ton jika rendemen lazim 20%. Akan setara hasil panen dari kebun selama sebulan dengan luas 2,5 juta hektar. Sangat membantu sekitar 800.000 KK petani sawit.
Jika volume ekspor terus konsisten meningkat. Maka kebun sawit milik petani yang selama ini tidak terpanen busuk di pohon akibat pabrik (PKS) tutup akan terpanen kembali. Memang harus seperti itu wujud syukur, tidak mendustai kemurahan Nya.
Ironis jika penetrasi pasar ekspor minyak sawit tidak kita optimalkan. Karena karakternya komoditas ekspor pencetak devisa. Kita kewalahan melayani pesanan benih sawit hasil riset (inovasi) oleh banyak negara yang mengembangkan sawit. Mereka iri dengan sawit Indonesia.
Empiris..
1. Kebun sawit konkret menyelamatkan lingkungan hidup. Dulu puluhan tahun hanya lahan tidur terlantar jadi langganan kebakaran. Seolah tiada berdaya memanfaatkannya. Berkat sawit jadi hijau alam lestari.
2. Kebun sawit konkret menjadi sebab dinamisnya ekonomi masyarakat sekitar. Dulu banyak yang jadi TKI di Malaysia. Saat ini cukup kerja di kampungnya, sepulang mengantar anaknya sekolah. Pendapatannya patut disyukuri.
3. Kebun sawit juga penghasil energi, pangan dan pakan ternak. Pada fase pertumbuhan masih bisa ditanam pisang, sorgum, jagung dan lainnya. Saat mulai umur 6 tahun bisa integrasi dengan sapi. Nolkan limbah. Agar HPP rendah. Laba tambah berkah.
Mau lebih detail visualnya. Ada di link youtube berikut ini.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630