Mon. Jun 23rd, 2025

Wayan Supadno

Berikut ini ilustrasi bisa diambil ilmu hikmahnya. Presiden bersama beberapa menterinya, berkunjung ke banyak negara untuk ketemu banyak pengusaha pemilik modal besar sebagai investor. Diberi jaminan kemudahan berinvestasi di negaranya.

Karena sadar banyak pengangguran lalu menimbulkan keresahan masyarakat, kemiskinan tidak kunjung turun, masukan pajak untuk APBN kurang, cadangan devisa kurang, pertumhuhan ekonomi lambat dan lainnya.

Bupati, sama juga merangkul para pengusaha domestik. Dijanjikan akan ” dikawal dan diberi kemudahan investasi “. Misal saja izin dilayani total, jalan akan diaspal, PLN dialirkan agar biaya listrik tidak mahal jika memakai solar industri dan dukungan lainnya.

Karena menyadari ada investasi ekonomi akan tumbuh. Misal seseorang mau investasi ternak sapi 6.000 ekor setara Rp 240 miliar, akan menyerap pengangguran 200 orang setara anggaran gajian Rp 1,4 miliar/bulan.

Pengangguran jadi produktif. Dana gajian untuk menghidupi warung, toko, petani, KPR perumahan, leasing kendaraan, biaya sekolah dan lainnya. Ekonomi tumbuh masyarakat sejahtera, damai.

Iklim investasi adalah seluruh kondisi, situasi, dan faktor yang mempengaruhi keputusan investor untuk menanamkan modalnya di suatu wilayah atau negara.

Iklim ini mencerminkan sejauh mana suatu negara atau daerah menarik dan mendukung kegiatan investasi, baik dari dalam negeri (PMDN) maupun luar negeri (PMA).

Apa saja yang masuk dalam iklim investasi ?

Iklim investasi tanggung jawab ” pemerintah dan masyarakat “, mencakup berbagai faktor, baik dari segi kebijakan, ekonomi, politik, sosial, hingga infrastruktur.

Berikut elemen-elemen utama dalam iklim investasi :

1). Stabilitas politik dan keamanan. Keamanan dan kestabilan politik sangat memengaruhi kepercayaan investor.

2). Kepastian hukum dan regulasi. Sistem hukum yang adil, transparan, dan konsisten membuat investor merasa aman.

3). Birokrasi dan kemudahan perizinan. Proses perizinan yang cepat dan tidak berbelit-belit mendorong minat investasi.

4). Kondisi ekonomi makro. Termasuk inflasi, pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, dan suku bunga.

5). Infrastruktur. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, listrik, dan internet.

6). Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan produktif.

7). Kebijakan pajak dan insentif investasi. Potongan pajak, fasilitas bebas bea masuk, atau kemudahan kepemilikan lahan.

8). Akses ke pasar. Potensi pasar domestik dan akses ekspor yang mudah.

9). Stabilitas sosial dan hubungan Industrial. Harmoni antara buruh dan pengusaha, serta minimnya konflik sosial.

10). Ketersediaan dan biaya bahan baku. Kemudahan memperoleh bahan baku dengan harga bersaing.

Implikasi positif, jika iklim investasi kondusif ;

1). Masuknya Penanaman Modal Asing (PMA). Jepang dan Korea membangun pabrik di Indonesia karena infrastruktur membaik dan upah kompetitif.

2). Terciptanya lapangan kerja. Investasi di sektor manufaktur menyerap tenaga kerja lokal.

3). Peningkatan pendapatan daerah/nasional. Lewat pajak, retribusi, dan kontribusi ekonomi lainnya.

4). Transfer teknologi dan keahlian. Perusahaan asing membawa teknologi canggih dan melatih tenaga kerja lokal.

5). Pertumbuhan ekonomi. Investasi memperkuat sektor-sektor ekonomi dan menstimulasi konsumsi.

Implikasi negatif, jika iklim investasi buruk ;

1). Penurunan minat investor. Investor memilih pindah ke negara lain yang lebih ramah investasi, misalnya ke Vietnam.

2). Pengangguran. Kurangnya investasi mengurangi penciptaan lapangan kerja baru.

3). Pindahnya modal domestik ke Luar negeri. Disebut “ capital flight ”, investor lokal justru menanamkan modal di luar negeri.

4). Perekonomian mandek. Tanpa investasi, pertumbuhan ekonomi melambat dan pembangunan terhambat.

5). Naiknya tingkat korupsi. Birokrasi yang rumit mendorong suap, yang makin memperburuk iklim investasi.

Kesimpulan :

Iklim investasi adalah salah satu indikator penting bagi daya saing suatu negara atau daerah. Pemerintah yang mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif akan menarik lebih banyak investasi.

Yang pada gilirannya berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya, iklim investasi yang buruk akan menghambat pembangunan ekonomi.

Salam Setia 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *