Ilustrasi. Seorang petani fanatik emosi hanya memakai pupuk kimia saja. Seberapa banyak pun pupuk kimia diberikan justru makin merugi akibat biaya makin mahal hasil tetap. Nilai jual segitu saja.
Lahan makin padat, masam, kalau panas mudah kering tapi kalau hujan mudah banjir. pH rendah pupuk K terikat Al, Fe, Mn. Karena tanpa dinetralkan dengan dolomit dulu. Kurang unsur mikro karena tanpa pupuk organik dan penyakitnya menghabiskan biaya pestisida. Karena tanpa pupuk hayati.
Pupuk ada 3 yaitu pupuk organik, hayati (mikroba) dan anorganik (kimia). Untuk produktivitas tinggi, harga pokok produksi (HPP) rendah dan berkelanjutan lestari sebaiknya diaplikasikan ketiganya. Sinergis tidak perlu dipertentangkan.
1. Pupuk organik berbasiskan bahan organik yang telah terfermentasi oleh mikroba pengurai. Indikator mutunya pH netral, non patogen, C organik minimal 6%, C/N Rasio 20 dan lengkap 13 unsur haranya.
Kelebihannya mengandung 13 unsur hara lengkap makro dan mikro dan menjadikan lahan remah terpenuhi kebutuhan sifat fisik, kimia dan biologinya. Kelemahannya kadar/unsurnya rendah. Aspek air, padat dan udara terpenuhi.
Contohnya ;
Organox dan Petroganik.
2. Pupuk hayati, mikroba koloni minimal 10 pangkat 7/strainnya. Agar mengganti urea perlu strain penambat N. Agar mengganti SP 36, KCl dan pestisida perlu strain pelarut P & K serta biokontrol patogen (biopestisida).
Kelebihan manfaatnya ada 27 terbanyak dibanding pupuk lainnya. Makin berbiak massal menjadikan flora fauna sahabat petani juga berbiak misal cacing, belut dan lainnya. Bisa berperan biopestisida, melawan penyakit.
Contohnya ;
Bio Extrim cair dan granul. Petrobio.
3. Pupuk kimia (anorganik) berbasis mineral hasil tambang. Bercirikan kadar/unsurnya tinggi. Makin mahal karena impor. Sehingga dipakai seperlunya saja sesuai kebutuhan. Agar efektif mutlak diaplikasikan saat lahan pH netral.
Kelebihannya kadarnya tiap unsur tinggi sehingga reaksinya cepat jika kekurangan unsur tertentu. Misal kurang Kalium, maka dengan pupuk kimia mudah terpenuhi karena ada yang kadarnya hingga 46%.
Contoh ;
NPK Mutiara, Phonska, Korn Kali dan lainnya.
Kesimpulannya ;
1. Agar hemat urea aplikasikan pupuk hayati penambat N Azospirillum, Azotobacter dan Rhizobium. Agar hemat SP 36, KCl dan Pestisida aplikasikan pelarut P dan K sekaligus biopestisida. Trichoderma, Bacillus dan Pseudomonas.
(Bio Extrim dan Bomax).
2. Agar mikroba tersebut mampu berbiak massal dan Kalium larut terkonsumsi oleh tanaman. Maka lahan harus banyak bahan organik media biak mikroba. pH netral sekitar 7 dengan dolomit. Sehingga minimal ancaman penyakit, minimal NPK kimia hemat biaya produksi tinggi.
3. Agar produksi tinggi, biasanya butuh unsur hara makro jumlah kadar tinggi. Yang bisa memenuhi adalah hanya pupuk kimia. Maka aplikasikan NPK kimia (anorganik) sesuai kebutuhan saja. Sehingga tetap ada laba sehat. HPP rendah produktivitas tinggi.
Untuk remediasi lahan agar kembali sehat dan subur produksi tinggi dengan HPP rendah. Bagi yang membutuhkan Biang Mikroba Pupuk Hayati ” Bio Extrim ” dan Hormonal ” Hormax ” bisa menghubungi Pabriknya. Reni HP 087781889797 atau David HP 081219929262.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630