Mon. Jun 23rd, 2025

FATAMORGANA USAHA

ByWayan Supadno

May 19, 2025

Belum punya banyak ” ilmu pengalaman lapangan “, tapi sudah ke GR an, percaya diri berlebihan. Tertipu mitra usaha pintar mengemas diri. Terjebak dalam angannya sendiri. Latah karena ” mata juling ” melihat orang lain sukses.

Fatamorgana usaha adalah istilah untuk menggambarkan usaha atau peluang bisnis yang terlihat sangat menjanjikan di permukaan, tapi sebenarnya tidak memiliki dasar yang kuat dan hanya ilusi kesuksesan semata.

Ini seperti fatamorgana di padang pasir, tampak seperti air dari jauh, tapi saat didekati ternyata tidak ada. Ini terjadi karena ambisi berlebihan tanpa ” daya nalar analisis ” terlebih dulu. Anak muda mesti mewaspadai ini.

Dalam dunia usaha, fatamorgana usaha terjadi ketika :

Pelaku usaha terlalu percaya diri pada ide bisnis tanpa uji pasar.

Mengikuti tren viral atau booming sesaat, tanpa strategi jangka panjang.

Terpikat janji ” untung besar cepat ” yang tidak realistis.

Apa bahayanya?

1). Kerugian keuangan.
Modal bisa habis untuk sesuatu yang tidak menghasilkan.

2). Gagalnya bisnis sejak awal.
Usaha tidak berumur panjang karena tidak punya fondasi kuat.

3). Kehilangan kepercayaan.
Jika melibatkan investor, keluarga, atau mitra, bisa merusak reputasi.

4). Terjebak utang.
Banyak pelaku usaha meminjam modal demi mengejar ” peluang emas ” yang ternyata kosong.

5). Demotivasi dan trauma bisnis.
Kegagalan karena fatamorgana bisa membuat seseorang takut mencoba lagi.

Contoh nyata:

1). Bisnis franchise tanpa analisis. Seseorang membuka franchise minuman terkenal karena melihat banyak orang antri. Ia tidak memperhitungkan biaya sewa, lokasi, dan pasar lokal. Setelah 6 bulan, omzet merosot dan tutup karena rugi.

2). Membuka kafe. Hanya karena estetik seorang pemilik usaha membuka kafe karena ingin tempat yang Instagramable, tapi tidak fokus pada rasa, pelayanan dan strategi pemasaran. Setelah ramai saat launching, kafe sepi dan bangkrut, sekejap saja.

Kesimpulan ilmu hikmahnya :

Fatamorgana usaha adalah jebakan ilusi kesuksesan yang terlihat menarik tapi tidak punya dasar kuat. Untuk menghindarinya :

Lakukan riset pasar hal mutlak, tidak cukup hanya angan – angan saja, butuh hipotesa kesimpulan data fakta valid sebagai dasarnya.

Hitung biaya investasi maupun modal kerja, kaji agroklimat maupun sosial dan kendali risiko secara objektif demi nama baik atau merek perorangan.

Jangan mudah tergoda oleh tren atau janji manis keuntungan instan, padahal itu semua hanya halusinasi bisnis, non konkret, tiada arti.

Waspadai calon investor, pelanggan produk dan mitra usaha lain untuk jeli teliti hati – hati. Sebab utama tertipu, lalu bangkrut malu.

Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *