Wed. Sep 18th, 2024

FATAMORGANA PANGAN

ByWayan Supadno

Sep 15, 2023

Presiden Jokowi saat acara Dies Natalis ke 60, IPB University Bogor mengatakan bahwa Rektor IPB University Prof Arief Satria melaporkan punya benih inovasi bisa menghasilkan gabah 10 sd 12 ton GKP/ha. Jika ini bukan ilusi atau fatamorgana belaka, pasti hebat luar biasa. (Itu kata suara hatiku).

Presiden Jokowi juga memberi tugas agar IPB University bisa mengantisipasi pangan ke depan yang makin sulit. Ini juga sangat sulit. Tidak semudah tepuk tangan gembira karena dapat sanjungan. Harus agak – agak gila, baru bisa menjawab masalah serius di lapangan.

Saat acara tersebut Menteri Pertanian juga ditanya oleh Presiden Jokowi, berapa produksi rerata Indonesia, jawabannya 5,9 GKP/ha. Ini juga ilusi saja. Fatamorgana belaka. Non fakta. Saya selaku petani dan pemerhati data, hanya bisa tersenyum kecut saja. Karena manipulasi data.

Daya nalar analisisnya ?

Data BPS luas baku sawah 7,46 juta hektar, luas tanam padi 10,61 juta ton GKP/ha. Impor beras 2 juta ton karena beras langka lalu harga mahal jadi sebab penyumbang inflasi. Padahal butuhnya hanya 117 kg/kapita terbanyak asupan beras di dunia. Maka setara 117 kg/kapita x 273,8 juta jiwa penduduk = 32 juta ton beras/tahun.

Artinya jika indeks asupan beras rakyat Indonesia dianggap terbanyak di dunia saja. Yaitu 117 kg beras/kapita/tahun setara 32 juta ton/tahun. Masih impor 2 juta ton. Akan setara jumlah produksi beras nasional hanya 32 juta ton – 2 juta ton beras impor = 30 juta ton beras/tahun.

Apalagi jika Rektor IPB University mengklaim punya benih inovasi bisa 10 sd 12 ton GKP/ha ?? Sangat mustahil jika dibuktikan sekala ribuan hektar. Apalagi skala jutaan hektar hingga sesuai luas tanam 10,61 juta hektar. Ini halusinasi. Terlalu teoritis yang jauh dari fakta lapangan, sulit diaplikasikan jadi pedoman.

Sangat tidak baik jika akademisi mulai banyak bicara non membumi. Akan mendegradasi kepercayaan publik ke akademisi. ” Akademisi boleh salah itu manusiawi, tapi insan akademisi pantang untuk berkata bohong “. Jika tidak mau dikatakan bohong, alangkah bijaknya jika inovasi benih bisa 10 sd 12 ton GKP/ha tersebut dibuktikan di lapangan.

Jika IPB University konkret bisa membuktikan di lapangan inovasi benih padi bisa 10 ton GKP/ha saja. Maka akan punya produksi beras 10,61 juta hektar luas tanam x 10 ton GKP/ha x 55% rendemen = 58,35 juta ton beras/tahun. Indonesia bisa surplus 58,35 juta ton – 32 juta ton = 25 juta ton/tahun. Wow, wow…

Apalagi masyarakat sedang menunggu realisasi atas artikel medsos Rektor IPB University Prof Arief Satria bahwa mahasiswa IPB University 43% ingin jadi pengusaha. Ini sangat ekstrem. Dibuktikan saja agar jadi solusi konkret banyaknya pengangguran terbuka di Indonesia saat ini 8,4 juta orang (BPS 2023).

Ditambah lagi, Sensus Pertanian terakhir bahwa jumlah petani muda Indonesia hanya 12% dari total petani. Konkret krisis petani muda. Jika benar IPB University hasil surveinya ada 43% ingin jadi praktisi. Ini sangat luar biasa. Butuh bukti. Masyarakat sudah cerdas, bisa membaca data dan melihat fakta lapangan.

Amanah Bung Karno tahun 1952, pidatonya saat peletakan batu pertama pembangunan Kampus IPB Bogor. Agar IPB Bogor melahirkan insan hebat yang akan mengantisipasi pangan kapanpun juga ada cukup, terjangkau harganya, mudah diakses, bermutu manfaatnya dan produsen yaitu petaninya bisa sejahtera.

” DIRGAHAYU KE – 60 IPB UNIVERSITY “

Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *