Tue. Jun 24th, 2025

Hampir semua Guru, Dosen dan Orang Tua selalu mengatakan bahwa kepercayaan adalah kunci keberhasilan dalam mewujudkan mimpinya jadi pengusaha. Walaupun sudah banyak contoh orang gagal berusaha karena tidak mau menjaga kepercayaan. Bahkan masih sangat banyak yang menganggap modal usaha adalah harta. Bukan kepercayaan (nama baik).

Untuk memudahkan meyakinkan kawula muda, perlu saya berikan contoh nyata lapangan orang sukses jadi pengusaha karena kepercayaan yang terus dibangun hingga jadi sebuah ” Merek Perorangan “, karena itulah jadi magnet banyak pengusaha lain mau bermitra dengannya. Orang lain mencari karena membutuhkannya. Berikut ini contohnya, kaya ilmu hikmahnya.

1). Kontraktor.

Sedang dapat proyek membangun sebuah gedung nilainya cukup besar. Minim modalnya, karena dapat dukungan dari banyak pabrik dan toko bangunan. Boleh dibayar mundur setelah termin jatuh tempo pembayaran dari pemberi proyek telah cair. Setelah pekerjaan selesai 2 tahun berikutnya dana dari laba bisa ratusan juta. Jadi modal usaha sendiri bidang properti.

Kerja sama dengan beberapa orang pemilik tanah jadi obyek pembangunan perumahan. Lagi – lagi karena dipercaya. Karena punya merek perorangan, nama baik yang selalu dijaga ketat. Belum mulai dibangun, sudah banyak yang laku dan terima uang tanda jadi parsial untuk membangun. Sekali lagi, ini juga karena dipercaya publik sebagai konsumennya.

Implikasinya banyak proyeknya berjalan lancar. Tanah milik orang lain, bagi hasil karena dipercaya. Bahan material juga dipinjami banyak supplier yang antri karena empiriknya bisa dipercaya. Tukangnya yang banyak dibayar dari dana tanda jadi para pembelinya. Jadilah insan legendaris properti di negeri ini. Sudah wafat, namanya masih harum dan mengharumkan kampusnya.

2). Pencetak Kebun.

Melekat dalam ingatan masyarakat bahwa dialah pencetak kebun inovatif yang pantas dipercaya. Buktinya banyak selain kebun pribadinya, juga kebun milik beberapa orang yang dibangunkannya dulu. Testimoni berbicara dari mulut ke mulut, jadi sarana promosi paling efektif. Karena komitmennya menjaga nama baik mutlak harus inovatif dan sesuai prosedur rekomendasi dari Pusat Penelitian (Puslit).

Wajar dapat pesanan kebun dari banyak pihak agar dibangunkan. Harapannya agar jadi sumber passive income jangka panjang. Dari pada dananya hanya parkir di bank bermalasan, padahal dana tersebut dicari dengan kerja keras sebagai pejabat profesional. Tidak tahu menahu yang penting sesuai kontrak secara berkala dikontrol datang ke lokasi atau cukup video drone misalnya.

Sebagai pemilik profesi langka di negeri ini yaitu pencetak kebun inovatif. Mengambil laba 10 sd 15% dari total anggarannya. Konkretnya jika mencetak kebun 100 hektar, labanya sekitar 15 hektar. Itulah kompensasinya, lalu terakumulasi jadi cukup luas karena selama 7 tahun terakhir sudah ada kalau 3.500 hektar kebun yang telah dicetaknya. Setara laba 500 hektar. Karena kepercayaan.

Implikasinya, memberdayakan masyarakat yang dulunya pengangguran hampir tanpa pendapatan dan daya beli. Berubah jadi punya pekerjaan, pendapatan dan daya beli tinggi. Masyarakat banyak, lalu dana gajiannya untuk belanja di warung toko sebelahnya dapat omset juga. Rantai ekonomi tumbuh karena inisiatif bisnis inovatif. Karena kepercayaan.

Ilmu hikmahnya bahwa dari kisah di atas bisa disimpulkan akan makin bermanfaat bagi orang banyak jika dipercaya. Modal usaha utama adalah kepercayaan bukan harta, buktinya kedua contoh di atas adalah berawal dari nol besar, tumbuh besar meluas karena piawai memberdayakan merek perorangannya. Orang akan mustahil percaya, jika tanpa testimoni. Begitu juga testimoni empirik pengalaman tidak akan ada, selain dipraktikkan ipteknya.

Salam Inovasi šŸ‡®šŸ‡©
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *