Ternyata artikel saya judul Simulasi Bisnis banyak respon dari masyarakat utamanya anak muda yang mau jadi pebisnis/pengusaha. Banyak yang japri atau telepon minta tolong dibuatkan contoh konkretnya. Agar makin mudah dipahami. Bagus.
Simulasi bisnis prinsipnya membuat rancang bangun ide gagasan bisnis agar saat diimplementasikan bisnis tersebut persis dengan simulasinya. Agar segala kemungkinan yang akan terjadi bisa diprediksi dan diantisipasi.
Simulasi bisnis harus banyak dibuat tiap ada peluang bisnis. Baik sudah skill bisnis, apalagi yang belum skill dan belum punya modal sendiri untuk bisnis. Masih berharap banyak investor yang mau mendanainya. Agar segera punya modal sendiri dari laba joint bisnis tersebut.
Empiris saya pribadi :
1). Tahun 1995.
Saya belum punya modal sama sekali. Maklum baru wisuda di Unair Surabaya tahun 1990 dan dilantik di Magelang pangkat Letda tahun 1993. Orang tua baru saja berangkat transmigrasi. Saya juga bukan sarjana bisnis. Bukan juga darah keluarga pengusaha.
Karena modalnya cuma dengkul. Maka harus sesegera mungkin bisa punya modal sendiri untuk usaha yang penting halal bermanfaat atau investasi sumber passive income jangka panjang. Maka harus cipta kondisi melahirkan ide bisnis lalu dibuat simulasi bisnisnya.
Proses bisnis terjadi dan dimodali orang lain :
Jadi supplier cangkang sawit bahan bakar steam boiler pabrik kertas raksasa di Porsea, 3.000 ton/bulan didanai oleh pemilik truk tronton yang saya sewa. Jadi supplier karung bekas ke penggilingan padi dan supplier beras ke PTPN IV di danai pemilik penggilingan padi.
Jadi supplier ikan mas dari Danau Maninjau Sumbar ke Pematang Siantar Sumut, didanai pemilik ikan. Jadi supplier batu kapur pemutih pulp ke pabrik kertas didanai pemilik tungku batu kapur. Jadi supplier ke eksportir pinang hasil kontrak dengan pemilik kebun sawit ada pinangnya, didanai oleh pemilik kebun.
Karena saya sibuk dinas militer maka saya membentuk tim pengelola usaha. Laba saya tidak lagi banyak karena bagi hasil dengan pemilik modal dan gajian karyawan. Tapi lumayan selama 5,5 tahun dari modal dengkul terkumpul jadi deposito Rp 6,7 miliar. Selain itu yang bernilai dapat ilmu dan pengalaman.
2). Tahun 2008
Pasca bangkrut pindah ke Jakarta. Apapun tiada punya. Tapi harus bisa bangkit cepat. Di dalam hati selalu bersuara 10 tahun harus punya aset produktif Rp 100 miliar walaupun modal dengkul. Ternyata goal jauh dari itu. Caranya sama harus lahir ide bisnis lalu dibuat simulasi bisnis dan cari investor bagi hasil.
Jadi perwira peneliti di Puskes TNI AD. Saya meniliti dengan dana pribadi membuat formula hormonal Hormax, pupuk hayati Bio Extrim, pupuk organik Organox dan biopestisida Bomax. Setelah Hak Kekayaan Intelektual keluar dan ijin edar terbit. Digenjot penetrasi pasarnya. Agar jadi inovasi membumi.
Pesanan meledak di mana – mana. Modal tidak punya. Solusi saya merangkul para supplier industri formulasi Hormax, Organox, Bio Extrim dan Bomax tersebut. Para supplier bahan baku, kemasan dan ongkos kirim saya naikkan harga jasanya bagi hasil. Sekejap laba banyak jadi modal sendiri.
Itu terjadi karena petani sudah kecanduan. Tahu manfaatnya dari biaya timbul beli produk saya tersebut. Supplier juga pada ketagihan cara bagi hasil tersebut. Usaha tumbuh berkembang hingga sekarang. Laba terkumpul jadi modal investasi kebun dan sapi. Sumber passive income, ratusan keluarga karyawan saya.
Begitu juga cetak sawah tanam padi dan cabe, bagi hasil dengan pemilik lahan karena dibayar sewanya setelah panen. Karena luas 21 hektar tidak punya uang untuk sewa. Singkong 37 hektar di Jonggol sama juga bagi hasil sewa bayar panen. Cetak kebun sawit sama juga dibayar duluan, karena suka melihat sawit saya inovatif.
Ilmu hikmahnya. Anak muda jangan kecil hati jika mau mulai bisnis belum punya modal. Yang penting punya modal mental berani mengawali. Punya karakter dan kapasitas mumpuni, sumber agar terpercaya. Jujur apa adanya simulasi bisnisnya. Agar investor aman nyaman ketagihan, karena kita punya komitmen..
Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Inovator ZPT Hormax
HP 081586580630