Mon. Jun 23rd, 2025

Pada hakikatnya kemampuan seseorang untuk menganalisa dengan percepatan tinggi di lapangan. Dengan menerapkan metoda – metoda lazim berlaku misal hukum pareto, matriks ekonomi inovasi, kompleksitas ekonomi, koneksitas antara biaya yang timbul dengan manfaatnya dan lainnya.

Sehingga karena refleks akibat sudah terbiasa melakukan hal tersebut dengan berbagai kasus di lapangan. Maka kesimpulan bisa didapat dengan sesegera mungkin. Begitu juga perencanaan, pelaksanaan dan kaji ulangnya. Lalu jadi bekal rencana strategi lebih efektif lagi.

Hal ini bisa memacu percepatan tumbuh kembangnya sebuah bisnis yang ditekuni. Daya tahan terhadap problematika dan kemampuan cepat adaptasi dengan perubahan dinamikanya situasi. Ini sangat penting dimiliki oleh pemula usaha, selain intuisi, leadership dan kemampuan aplikatif teknis lainnya.

Contoh ;

1. Seseorang mau menghilirisasi hasil riset (invensi) agar diterima pasar bahkan harapan agar bisa jadi pemimpin pasar, jadilah inovasi membumi bermanfaat nyata. Dibutuhkan daya nalar analisis kemampuan penetrasi pasar. Seberapa banyak pesaing telah memiliki pangsa pasar pada potensi pasarnya. Atau seberapa besar peluang kemenangannya untuk merebut hati pemilik pasar.

Cukup kajian penerapan hukum pareto 20/80. Akan mewakili situasi di lapangan. Bisa jadi kesimpulan strategi apa yang mau dipakainya frontal, melambung, gerilya atau teror. Pola strategi beda ini ujungnya adalah target kemenangan di pasar. Menang lebih memberi nilai tambah laba dan nilai tambah manfaatnya.

2. Saat memilih sebuah usaha karena banyaknya potensi pasar dan banyaknya hasil riset. Agar segera tampil menang di hati pelanggan saat menentukan pilihan. Tentu butuh percepatan analisa logis antara biaya yang timbul dengan manfaatnya. Hubungan invensi hasil riset dengan keekonomiannya. Matriks ekonomi inovasi.

Untuk menjawab problematika ini butuh data valid dari peran intelijen bisnis. Akhirnya segala kemungkinan yang akan terjadi bisa diprediksi dan diantisipasi. Guna meminimalkan ancaman dan memaksimalkan peluangnya. Pola pikir pendekatan inilah yang lazim dipakai oleh pengusaha yang berbasiskan inovasi.

Daya nalar analisis, oleh pengusaha dengan berbagai objek bisnis, termasuk pada agrobisnis. Misal cukup dengan melihat tanah tercangkul tanpa melihat data uji mutu dari laboratorium dan foto video vegetasi tanaman yang ada, pada sebuah area. Maka dengan cepat bisa memutuskan agroklimatnya. Tahu komoditas apa yang tepat dikembangkan.

Daya nalar analisis, bisa terbangun pada diri seseorang karena gemar membaca yang bermanfaat dan langsung dipraktekkan. Hingga berulang kali. Terbiasa lalu bisa dan akhirnya jadi refleks. Ini sangat memacu percepatan majunya pelaku usaha. Karena cepat adaptasi dengan perubahan situasi. Karena mampu menganalisa cepat potensi pada apapun situasinya.

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *