Iklim usaha, faktor – faktor yang mempengaruhi suatu daerah, wilayah atau negara tertentu. Berakibat merangsang partisipasi masyarakat untuk investasi produktif dan yang sudah ada agar ekspansi inovatif. Agar makin kompetitif.
Iklim usaha ” mutlak ” tanggung jawab negara tersebut. Atau pemerintah daerah maupun pusat. Karena sangat berpengaruh terhadap dinamisnya pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, kebahagiaan dan harapan hidupnya.
Indikatornya, peringkat kemudahan berusaha Indonesia peringkat – 73, walaupun Presiden Jokowi targetnya naik peringkat – 40. Belum goal. Indeks biaya logistik Indonesia peringkat – 46 tingkat dunia dan peringkat – 5 se-Asean. Masih sangat mahal.
Daya saing Indonesia kurang. Indikatornya, Indeks inovasi global ke – 75 dan indeks kompleksitas ekonomi ke – 61 dari 132 negara. Stunting kerdil kurang gizi ” terjelek ” ke – 5 se-Dunia dan ke – 2 se-Asean. Nilai kecerdasan Indonesia (Skor IQ) posisi ke – 130.
Nilai – nilai indikator di atas akibat ” iklim usaha ” yang dibangun. Karena iklim usaha bagai media biak multistrain mikroba. Jika makin baik, maka makin tinggi pula indikator dampak imbasnya. Bahkan iklim usaha sarana lahirnya lokomotif perekonomian bangsa, yaitu pelaku usaha.
Contoh konkret manifestasi iklim usaha yang ” harus dibangun ” oleh pemerintah bersama masyarakatnya ;
1. Jemput bola dan bersikap welcome dengan investor. Semua Kepala Negara dan Menterinya, sering keliling dunia untuk ketemu para pengusaha pada berbagai acara agar investasi di negaranya. Masyarakatnya diajak agar menyambut baik dan mendukung cepat realisasi investasinya.
Pemda wajib ” pelayanan prioritas “. Digaji dari APBN pajak rakyat untuk itu. Yang sulit dimudahkan, yang ruwet diurai lancarkan cepat, bukan sebaliknya. Sadar bahwa APBD tiada pernah cukup membangun daerah. Idealnya maksimal 20% dari APBD dan minimal 80% dari investor swasta.
Agar investasinya lancar dan produktif. Misal banyak pengangguran terserap jadi pekerja produktif lalu sejahtera. Pebisnis lain menyertainya misal supplier, toko, warung, rumah sewa, kredit kendaraan, KPR rumah dan lainnya. Pajak dan devisa tercipta memperkuat APBN bekal bangsa.
2. Disiapkan dan sinergis infrastrukturnya. Semua calon investor selalu bertanya Bandara, Pelabuhan, Jalan, Irigasi, PDAM, PLN dan lainnya. Yang sifatnya akan memudahkan menggerakkan usahanya dan harga pokok produksi (HPP) rendah agar bisa lebih kompetitif produknya.
Misal saja mau membangun pabrik yang selalu butuh pelabuhan untuk bongkar muat bahan baku maupun produk akhir, tentu pilih lokasi terdekat pelabuhan agar ongkos kirim murah cepat. Begitu juga Bandara dan fasilitas lain sama sangat pentingnya. Agar berdaya saing tinggi.
Tak ubahnya Taman Hiburan Ancol. Gubernur DKI Bapak Ali Sadikin dan Pengusaha Investor Bapak Ciputra. Punya ide gagasan bisnis Taman Impian Jaya Ancol. Jalan, PLN, jaringan air dibangun Pemda DKI. Investor menggelontorkan dana besarnya. Menjawab kebutuhan masyarakat tempat rekreasi di DKI.
Menyempurnakan lahan rawa terlantar jadi produktif jangka panjang. Dulu, ibaratnya tempat Jin membuang anak karena sepinya tapi saat ini ramai target pendapatan 2023 saja Rp 1,1 triliun. Masih banyak dampak lainnya misal serapan pengangguran ribuan KK, pajak dan lainnya.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630