Mungkin benar petuah bijak tak pernah lekang bahwa orang paling sial, orang tidak pernah gagal. Pertanda tidak berbuat nyata. Hanya mengkhayal dan mengkhayal. Pernah gagal, hakikatnya proses pembelajaran ilmu hikmah.
Tidak pernah berani memulai tapi berharap bisa memiliki. Berharap sampai tujuan, tapi tanpa langkah pertama. Itu mustahil. Itu sudah konsekuensi logis. Begitu juga hilirisasi industri inovasi. Harus berani mengawali.
Pada dasarnya, hilirisasi adalah mengubah barang berlimpah murah meriah menjadi barang berharga karena langka. Karena langka lalu jadi rebutan pasar, jadilah mahal. Hukum pasar. Tentu dengan nuansa proses hilirisasi inovasi.
Agar mudah dipahami kawula muda sebaiknya saya ajak menyelami dengan kisah nyata. Diambil ilmu hikmahnya. Inspirasinya. Agar mudah juga ditiru baik ATP (Amati, Tiru, Plek) atau ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).
Feses ternak, sebagian orang kesulitan mengubahnya jadi pupuk, apalagi sekaligus memasarkannya. Diubah jadi wood pellet, cukup dicampur dengan serbuk gergaji. Harga naik tajam. Labanya sehat.
Mudah dipasarkan jadi bahan bakar ramah lingkungan. Terbaharukan. Dapat nilai tambah laba maupun manfaatnya. Apalagi Indonesia targetnya menyerap 25 juta ton 2024. Untuk boiler, pengganti batu bara PLTU.
Sahabatku di Surabaya, pembuat formula bumbu masakan yang produknya siap seduh masak dapur maupun pabrikan. Diekspor ke banyak negara. Butuh segala macam rempah dan bumbu dapur. Mengumpulkan dari berbagai negara juga. Dipilih yang kompetitif.
Di gudang grading, proses dan penyimpanan, memberdayakan banyak sekali pekerjanya. Multi strata pendidikan formalnya. Yang pasti diseleksi yang bisa berkontribusi nyata. Agar sama – sama dimenangkan. Itulah dunia nyata.
Lebih banyak lagi petani yang dapat kepastian pasar atas panenannya, bukan saja di Indonesia saja. Bisa jadi jutaan jiwa umat manusia dapat berkah karenanya. Karena impor juga jika di Indonesia kekurangan bahan baku.
Itupun nampak sekali sikap rendah hati penuh etika, tiada kesan agar dirinya terlihat paling pintar saja. Sudah tiga kali saya diundangnya. Tentu juga cetak pajak dan devisa jumlah banyak. Proses hilirisasi hasil bumi karya petani.
Beda lagi dua orang sahabatku. Sukanya mengumpulkan kelapa afkir jadi VCO, karbon aktif, pakan ternak dan lainnya. Ada lagi yang buah afkir diekstrak untuk membendung impor, jadi supplier perusahaan makanan minuman kelas kakap.
Berkisah ke saya, profit margin nya di atas 100%. Intinya, mau bermental berani mengawali, berani gagal dan hilirisasi inovasi atau tidak. Barang hampir jadi sampah, diubah jadi langka dan bernilai. Riil hilirisasi. Sekejap asetnya jadi ratusan miliar bermanfaat bagi banyak orang. Mau ikutan ?
Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630