Wed. Sep 18th, 2024

Keputusan menentukan sebuah komoditas usaha pada area agroklimat memberi peran sangat strategis. Banyak orang bangkrut lalu kapok traumatik psikologis jadi pengusaha. Karena tidak cerdas di lapangan dalam menentukan usahanya, pada lokasi yang dimilikinya.

Sebaliknya, banyak pemuda hebat sukses jadi pengusaha. Karena tepat menentukan jenis usaha pada agroklimat di kampungnya. Usahanya meroket hingga dituduh punya Tuyul. Biasanya yang menuduh, walaupun lulus sarjana, tapi belum lulus jadi gembala hatinya.

Contoh ;

  1. Peternak Ikan Patin.

Tahu persis lokasinya pH netral, tidak banyak biawak musang dan ikan gabus maupun ikan toman. Air mengalir. Membuat kolam kecil alami. Menguji 50 ekor ternyata hidup aman selama 2 minggu. Kontan diperluas tidak mau kehilangan kesempatan. Cipta lapangan kerja, jadi lokomotif ekonomi sekitarnya.

Karena permintaannya pasar sangat besar dan biaya produksinya sangat rendah, banyak limbah sumber karbohidrat dan protein di atas 40%. Hingga dikenal oleh negara tetangga. Praktis semua hasil panennya diborong oleh negara tetangga kontrak jumlah besar jangka panjang harga mempesona.

  1. Petani Cabe.

Karena tahu persis dekat lahannya banyak peternak sumber pupuk murah meriah tinggal disemprot Bio Extrim dan Hormax. Jadi pupuk super duper. Juga di sekitarnya tiada pohon – pohon nangka busuk sebagai inang media biak lalat buah hama cabe. Tiada juga petani cabe gagal karena antraknosa, fusarium, virus gemini sebagai ancaman petani cabe.

Tidak banyak mikir panjang, agar tidak hanya panen kepikiran saja. Tidak mau juga banyak ngomong rencana hingga ulang tahun rencana, lalu cuma panen wacana ria. Action on the first time. Tanam cabe sukses besar. Harga pokok produksi (HPP) cabe Rp 8.000/kg, laku Rp 40.000. Laba Ro 630 juta hanya 20.000 batang, luas 1,5 hektar.

  1. Petani Padi

Sadar betul sawahnya tidak lagi subur karena selama puluhan tahun tanpa pupuk bahan organik dan biang mikroba. Hanya pupuk kimia NPK saja. Sawahnya juga banyak residu logam berat lalu mikroba cacing belut katak para sahabat petani tidak lagi mampu berbiak di sawahnya. Sawahnya sakit selama ini diperkosa petaninya.

Tanpa banyak teoritis. Menerapkan Inovasi Remediasi. Sawah ditabur pupuk kandang 10 ton/ha, disemprot 10 liter Bio Extrim dan 5 liter Hormax/ha. Dolomit 100 kg/ha. Ditraktor. Dibiarkan 3 minggu baru menanam. Selama 3 bulan cacing belut banyak. Selama 3 musim tanam hasilnya joss gandos biaya rendah.

  1. Peternak sapi.

Tanpa peduli kata orang breeding sapi tidak ada labanya, yang ada hanya fattening saja. Tanpa banyak cerita. Langsung ambil peran hilirisasi inovasi dari UGM rumput Gama Umami. Karena bisa 700 ton/ha/tahun padahal proteinnya bisa 16%, ” bukan ” seperti rumput gajah biasa hanya 4%, itupun hanya 150 ton/ha/tahun. Biaya sama Rp 35 juta. Bisa buat 70 ekor indukan.

Bayangkan saja Rp 35 juta pakan/tahun buat 70 ekor indukan. Rp 500.000/ekor/tahun. Sangat murah. Di Nol kan lagi biayanya. Karena pupuk kandang laku Rp 1.000/kg karena dapat 4 ton/ekor/tahun. Setara Rp 4 juta omset/ekor/tahun dari feses yang disemprot Bio Extrim dan Hormax. Gagal berebut. Dari pada impor 2,1 juta ekor/tahun.

Kesimpulan, bagi kawula muda. Kita pintar rapot nilai A semua. Lulus cumlaude. Cita – citanya mau jadi pebisnis mulia. Menyerap banyak pengangguran agar pada makmur sejahtera. Jadi donatur beasiswa, pembangunan tempat suci dan misi indah lainnya. Tapi jika hanya rebahan berwacana ria teoritis tanpa aksi, itu tiada akan mengubah keadaanmu.

Take action, on the first time. Itu baru bisa jadi pebisnis.

Cibubur, 5 Januari 2024
Salam Bangkit 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *