Sun. Jan 12th, 2025

Empiris.
Saya dulu paling suka membaca buku yang nuansanya kisah orang lain. Tentu yang penuh inspirasi, ada kandungan ilmu hikmahnya, agar bisa saya manfaatkan buat pengembangan diri saya sendiri. Bukan hanya buku teknis teori saja, itu penting.

Tapi kisah inspirasi bagi pebisnis juga sangat penting. Karena di sana ada perpaduan kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual dipadukan dalam implementasi di lapangan. Kecerdasan lapangan sangat penting bagi pebisnis. Sehingga butuh banyak referensi kisah inspiratif.

Wahai kawula muda, sadarkah kita bahwa dari semua konglomerat di Indonesia yang saat ini karyawannya puluhan ribu orang, dulu tanpa pendapatan jadi makmur sejahtera karena lapangan kerja yang diciptakannya. Kumulatif pajak dibayar jadi APBN puluhan triliun per tahun. Bahwa mereka 87% dari modal dengkul juga.

Dari 5 orang konglomerat yang saya kenal dekat. Semua rendah hati, santun dan menjaga etikanya sangat tinggi. Ibaratnya pemain karate, biasalah sudah sabuk hitam pendekar tidak perlu banyak tingkah. Tenang dan matang. Terkesan menyenangkan, tidak menjengkelkan dan dermawan ilmu lapangan.

Bagaimana pengalaman saya selaku pebisnis yang masih ecek – ecek ini. Namun demikian sangat kami syukuri. Setidaknya lebih dari 100 orang kerja bersama dengan saya. Ini rahmat Tuhan, doa orang tua dan karena kesungguhan saya membangun diri. Agar efek dominonya ke banyak orang. Termasuk ke negara, misal membayar pajak untuk APBN.

Langkah – langkah saya mengawali bisnis dari nol. Tanggalkan belenggu diri merasa tidak punya modal, tidak punya ilmu, tidak punya waktu dan segala keterbatasan lainnya. Abaikan semuanya. Niat baik, plus kesungguhan. Artinya niat jadi pengusaha digenggam erat sampai tujuan. Kesungguhan menjaga kepercayaan.

Konkretnya ;

1. Orang lain harus merasa nyaman senang dengan kita. Apalagi yang punya modal, dagangan, peluang bisnis, otak pintar dan pengalaman. Kita tidak boleh menjengkelkan dan harus menyenangkan. Jika suasana menyenangkan maka dagangannya, kita diminta memasarkan. Dananya, kita diminta mengelola agar produktif.

2. Orang lain yang pernah bermitra dengan kita harus kecanduan. Harus dibuat ketagihan. Karena harus kita buat pasti aman nyaman menyenangkan dan produktif sama dimenangkan, win – win solution. Misal saja, ucapan kita harus bisa dipegang Komitmen dan konsisten. Jika mereka puas pasti akan jadi ” tim marketing ” kita. Lama kelamaan mandiri.

3. Leadership. Hal mutlak. Sadarkah kita bahwa Pak Chairul Tanjung, Pak Ciputra, Pak H Rasyid, Pak H Isam dan lainnya. Mereka tiada ikut campur banyak hal bisnisnya. Bahkan di kebunnya yang tiap hari dipanen saja, belum tentu 5 tahun sekali dilihat ke lokasi. Padahal triliunan laba tiap tahunnya. Begitu juga bisnis lainnya, perumahan, pabrik dan lainnya. Berjalan dengan sistem. Karena hebatnya leadershipnya.

Kesimpulan, bagi pebisnis modal Rp 1.000 jadi Rp 1 triliun banyak terjadi. Punya puluhan ribu karyawan produktif sama – sama dimenangkan dapat hasilnya, tapi tidak hafal semua, itu juga hal biasa. Punya banyak lokasi bisnisnya, tapi belum tentu setahun sekali dilihat, itu juga biasa. Kuncinya membangun dirinya dengan niat baik dan bersungguh – sungguh. Dari nol bukan masalah.

Salam Bangkit 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *