Kawula muda yang serius mau jadi ” Insan Pencipta Lapangan Kerja ” mutlak harus memahami bahwa sebagai pebisnis harus bersinergi dengan orang banyak. Tidak bisa kerja sendiri. Harus kerja sama, untuk sukses bersama. Tiada super man, adanya super team.
Juga mesti sadar semua orang punya plus minus masing – masing. Terpenting lagi, bahwa jadi pengusaha tidak mudah. Tidak semudah menghafal literatur saja. Harus punya multi ilmu yang dipahami, dihafal dan dipraktikkan berulang kali hingga refleks skill.
Karena syarat mutlak jadi pengusaha, harus punya multi ilmu dan praktik berulang kali. Itu sebab jumlah pebisnis sangat sedikit. Di Indonesia hanya 3,47% saja. Terlalu banyak yang ingin jadi pengusaha, tapi terlalu sedikit yang bisa jadi. Karena mental takut mengawali dan takut mengulangi jika gagal.
Banyak pebisnis jalan di tempat. Karena semua dikelola sendiri. Bukan membangun sistem. Karena tidak percaya ke orang lain. Karena tidak sadar orang lain pasti punya kelebihan. Tidak sadar dirinya punya kelemahan, yang itu pula kelebihan orang lain. Tapi hanya dikerjakan sendiri.
Contoh ;
Sadar betul bahwa dirinya tidak punya modal banyak. Tapi punya bisnis yang labanya besar karena bisa menekan harga pokok produksi (HPP) dengan cara kreatif inovatif. Telah dijalani cukup lama bertahun – tahun. Harusnya mencari pemodal yang bisa diajak kerja sama. Bagi hasil misalnya.
Konkretnya usaha ternak sapi integrasi. Nol HPP nya karena pakan dan biaya tenaga kerja setara dengan omzet jualan feses urine jadi pupuk super duper. Kalau tanpa feses urine dijual masih dapat laba Rp 36%/tahun. Maka bagi hasil dengan pemodal. Pebisnis punya skill cipta laba, pemodal punya modal.
Pemodal dapat 18%/tahun, lumayan dari pada maksimal 3%/tahun jika hanya deposito saja. Pebisnis sapi integrasi punya laba jasa 18%/tahun juga. Masih dapat bonus feses urine. Untuk kebunnya. Atau jadi omzet jika ada yang beli. Inilah yang bernama, sama dimenangkan. Win win solution.
Perhitungannya, Mr X selama ini punya deposito Rp 500 juta hanya dapat 3%/tahun setara Rp 15 juta/tahun. Lalu ada program KUR di BRI bunganya hanya 6%/tahun diambil juga peluang itu Rp 500 juta. Kesemuanya Rp 1 miliar. Dikerjasamakan dapat 18%/tahun. Dapat Rp 180 juta/tahun.
Berjalan 5 tahun dapat laba Rp 1 miliar x 18% x 5 tahun dapat sekitar Rp 1 miliaran juga, karena jatah laba sapi terus dibiakkan. Karena kerja sama maka sama – sama mendapat nilai laba dan manfaat bersama. Artinya satu dengan lainnya saling punya kelebihan dan kelemahan. Bersinergi menambah manfaat hidupnya.
Kata kunci, kawula muda kalau sadar tidak punya modal banyak dan bisa bisnis dengan nilai banyak karena orang lain. Maka harus bisa menjaga ketat kepercayaan mitra usaha tersebut. Jadikan aman nyaman ketagihan kecanduan jangka panjang. Lalu terkolektif jadi testimoni ” tim marketing ” perorangan kita. Bisnis kita.
Dengan begitu usaha akan cepat membesar. Saatnya nanti mandiri tanpa modal orang lain, usaha kita sudah besar. Karena dibesarkan orang lain. Cipta lapangan kerja ke banyak orang lalu yang menganggur jadi produktif membangun negerinya sendiri.
Soal polanya mau bisnis umum konvensional atau syariah, itu tergantung orangnya masing – masing.
Salam Bangkit 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630