Imunisasi atau vaksinasi atau profilaksis, suatu tindakan preventif tersistematis terhadap serangan mikroba patogen yang berpotensi timbul.
Tidak hanya bisa pada manusia dan hewan saja. Tapi juga bisa kita lakukan pada tanaman. Dengan pemberdayaan strain mikroba tertentu dengan koloni sangat tinggi.
Karena kerugian akibat patogen atau penyakit tidak bisa terukur dengan tepat. Banyak kerugiannya fatal lalu gagal panen jika tanaman musiman. Puso dan lainnya.
Kalau pada tanaman keras tahunan bisa mati. Hingga potensi panen rutin belasan tahun mendatang. Tentu ini sangat merugikan petani. Jika endemis massal bisa gagal skala kawasan.
Berikut contoh nyata lapangan ;
1. Jeruk.
Sebelum tahun 1984 di Tejakula Buleleng Bali. Sentra jeruk manis. Tapi sekarang Jeruk Tejakula telah punah pada skala kawasan se-kabupaten. Karena serangan CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration). Tentu sangat merugikan petani ribuan kepala keluarga.
2. Cabe.
Tahun 2009, di Jawa Tengah pernah gagal panen total massal hingga harga cabe meroket di atas Rp 150.000/kg. Karena serangan Antraknosa (Patek). Bukan hanya ribuan kepala keluarga yang rugi, tapi juga pemerintah karena sempat mendongkrak inflasi.
3. Kubis.
Berulang kali petani gagal panen karena serangan jamur patogen tular tanah Plasmodiophora brassicae (Akar Gada). Akibatnya gagal panen bertahun – tahun lamanya karena tanpa tindakan tepat di lapangan secara bersamaan.
4. Padi.
Penyakit blas pada padi juga bisa menjadikan kerugian bahkan gagal panen, turun temurun bertahun – tahun. Karena cendawan Pyricularia oryzae. Bisa kita bayangkan dampaknya jika ribuan hektar. Baik ke petani maupun ketahanan pangan nasional.
5. Kelapa Sawit.
Lazimnya usia sawit produktif minimal 25 tahun, efektif minimal 20 tahun. Bisa kita bayangkan jika baru umur 5 tahun saja, kena serangan penyakit tular tanah yang mematikan yaitu Ganoderma. Jika skala ribuan hektar mati sangat mengganggu ekonomi masyarakat luas.
Tentu masih banyak lagi kisah gagal panen. Misal Fusarium pada tomat, pisang dan lainnya. Virus Gemini pada cabe. Jamur akar putih pada singkong dan karet. Jika tanpa manajemen yang baik di lapangan, cara pengendalian alami. Bisa jadi sebab demotivasi bertani.
Solusi bijak cerdasnya dengan membiakkan agen hayati lawan dari pengganggu tanaman tersebut. Jika itu jamur dengan Trichoderma. Jika bakteri patogen dengan Pseudomonas. Jika itu virus dengan Bacillus sebagai imunomodulatornya. Ketiganya biasa disebut Biocontrol atau Biopestisida, pestisida hayati.
Paling efektif pada lahan pra tanam atau pada benih maupun bibit, utamanya perakaran. Agar bersimbiotik mutualisme peran gandanya. Kalau saya selama ini media tanam bibit memakai Bomax dan Bio Extrim produk saya sendiri. Reni HP 087781889797 atau David HP 081219929262.
Akan sangat meminimalkan kebutuhan pestisida sehingga harga pokok produksi (HPP) sangat rendah dengan meniadakan pestisida dan meminimalkan pupuk kimia. Aman dari ancaman jadi petani logis inovatif.
Cibubur, 6 Januari 2024
Salam Inovatif 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630
Success Pak Wayan Supadno … please share your Company Profile and your peogram development at Pantura resorts 2 Km besides Jl.Pantura from Bangil – Pasuruan – Rejoso – Lekok – Grati – Nguling (Jl.Daendels VOC) …. Suitable for EAST JAVA INDUSTRIAL ESTATE PASURUAN [ EJIEP ] with Harbout Cap 3000 Containers 40 Ft ( Vessel 60 m.W 16 m.H x 400 m.L )