Mon. Jun 23rd, 2025

Prof Rhenald Kasali Guru Besar Universitas Indonesia, pada acara yang dihadiri oleh para pengusaha mengatakan dengan bijak cerdasnya luar biasa. Memantik optimisme dalam segala macam situasi. Termasuk situasi tahun 2023, yang banyak pihak ketakutan dengan resesi. Katanya ;

” Bisnis, soal investasi dan inovasi. Artinya kegiatan bisnis sesungguhnya rangkaian dari investasi bernuansa kreativitas dan inovasi. Jika tanpa itu berarti akan tiada bisnis. Begitu juga tahun 2023 ini, jangan berhenti melakukan investasi nuansa inovasi. “

Ditambahkan bahwa orang paling resesi adalah di saat resesi ekonomi belum tentu terjadi. Tapi mentalnya sudah resesi duluan. Tanpa punya nyali investasi bisnis produktif, itu misalnya. Tanpa investasi, tanpa produksi bisnis di masa depan. Itulah orang paling tertimpa resesi duluan.

Dikisahkan juga bahwa dari maksimal 7 orang yang tidak melakukan apapun, juga tanpa melakukan investasi dan inovasi. Diam tanpa melakukan apapun juga akibat ketakutan berlebihan ancaman resesi. Ternyata di balik itu, minimal ada 1 orang yang menikmati peluang emasnya, lalu investasi produktif.

Contoh konkretnya, karena pandemi covid 19 banyak perusahaan gulung tikar. Di antaranya pariwisata, penerbangan, supermarket dan lainnya. Tapi justru lahir bisnis baru yang sangat fisibel. Yaitu perlengkapan kesehatan, pangan dan layanan online. Di balik ada bangkrut, ada orang bangkit.

Ilmu hikmah dari kisah di atas. Seolah menegaskan bahwa hukum peluang usaha sama kekalnya dengan hukum energi. Di balik ancaman selalu tersembunyi peluang dan di balik kesulitan selalu tersembunyi inovasi peluang objek penelitian. Sangat tergantung pada manusianya.

Artinya mampu atau tidak menangkap peluang emas tersebut jadi sasaran investasi produktif menciptakan lapangan kerja, pajak, devisa dan lainnya. Berikutnya mampu atau tidak melakukan penelitian yang terhilirisasikan agar jadi inovasi solutif. Ini esensinya. Jika dipadukan bermanfaat bagi manusia.

Begitu juga tahun 2023 ini. Jika kita ikutan ketakutan berlebihan terhadap ancaman resesi global. Maka kita akan terdampak duluan, pikiran kita meracuni mental kita jadi resesi. Lalu jadi resesi sungguhan dan duluan pula. Padahal jika tenang niscaya terang. Jika bertahan dan cepat adaptif duluan maka jadi pemenang duluan.

Konkretnya, pangan dan energi harga di pasar global jadi mahal. Jadi lomba inflasi. Jadi sebab banyak pemalas baru karena ketakutan resesi mau datang, berdiam. Pengangguran baru karena PHK. Padahal harga pangan mahal dampak hukum pasar, saat pasokan berkurang tapi permintaan naik, harga jadi naik.

Kesimpulannya, pangan mahal adalah peluang emas bagi siapa saja. Utamanya jadi warga negara tropis yang bisa menanam kapan saja sepanjang tahun dapat sinar matahari. Bisa memelihara ternak dan ikan kapan saja, tanpa hambatan. Kesempatan emas mendongkrak kesejahteraan keluarga dan kemanfaatan hidup di tengah masyarakatnya.

Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *