Fri. Jun 27th, 2025

Petuah bijak mengatakan bahwa benih dari ilmu pengetahuan teknologi (iptek) sesungguhnya ada di balik kesalahan. Artinya apa yang pernah dilakukan pihak lain dan utamanya apa yang pernah kita lakukan, di balik empirik tersebut terkandung sejatinya iptek. Ilmu teori juga resume dari multi perlakuan.

Hanya orang – orang legendaris bijaksana cerdas pintar yang selalu mengaku dirinya bukan orang pintar. Hanya mengaku bahwa dirinya beda dengan umumnya orang lain, terletak pada mental tidak mau berhenti saat salah, diulangi lagi dengan penyempurnaannya. Berbekal ilmu di balik kesalahan yang pernah dilakukan.

Timbulnya keterampilan melekat pada seseorang sebagai sumber pendapatan yang jadi kesejahteraan yang memakmurkan. Itu sesungguhnya karena selalu melakukan berulang kali, hingga refleks lalu jadilah terampil atau skill di bidangnya. Saat melakukan berulang kali, itulah banyak kesalahan yang melahirkan ilmu.

Begawan manajemen kelas dunia Gede Prama mengatakan jika mau sukses tidak cukup hanya punya ilmu. Tapi harus punya keterampilan. Artinya ilmunya tidak cukup hanya dihafal saja. Melainkan harus dipraktikkan berulang kali hingga refleks lalu terbentuk terampil. Lalu beliau mencontohkan dirinya sebagai penulis, harus tahu ilmunya dan harus pula sering menulis.

Mustahil seseorang bisa terampil jadi penembak jitu (sniper) jika tanpa menguasai ilmu cara menembak yang benar dan berulang kali melakukan kesalahan saat menembak. Tak kan mungkin hanya 10 peluru dan beberapa kali melakukan lalu jadi penembak jitu. Pasti karena sering melakukan baru bisa jadi sniper.

Sama halnya seorang petani, peternak, formulator pupuk maupun pestisida hayati hingga jadi pelaku agribisnis inovatif. Pasti. Sekali lagi, pasti. Pernah berulang kali melakukan kegagalan/kesalahan. Barulah menemukan rumus dalam memorinya cara refleks terampil mengelola profesinya agar makin lebih baik lagi.

Begitu juga seorang entrepreneur, bisa dengan mudah refleks dan terampil melahirkan intuisi bisnis. Di manapun, kapanpun dan situasi apapun juga selalu terlihat terang benderang peluang bisnis bagai menari – nari di depan kelopak matanya. Ini bisa terjadi pasti karena berulang kali melakukan kesalahan lalu dikaji ulang dan tanpa berhenti.

Apalagi Inovator kelas dunia. Penemunya pasti karena mentalnya mampu bertahan tanpa menyerah tetap berani konsisten tetap melakukan lagi. Kesalahan dan kesalahan bagai dirangkai. Walau pada akhirnya ketemu juga inovasinya. Lalu bermanfaat bisa dinikmati oleh masyarakat seisi bumi ini. Mustahil tanpa salah, dapat benarnya.

Konkretnya, A. Einstein seorang fisikawan dengan 11 penemuannya. Edison dengan lampu listriknya. Prof Subagiyo, Dr Tatang dan kawan – kawan di Kampus ITB Bandung dengan Biodiesel Sawitnya. Adam Smith dengan teori ekonomi modernnya tetap bermanfaat hingga saat ini. Tentu masih sangat banyak lagi, yang dapat ilham di balik berulang kali melakukan kesalahan.

Ilmu hikmahnya, bahwa ternyata tidak cukup dengan IQ tinggi dan pintar saja. Tapi juga butuh kemauan keras tanpa bermalasan untuk melakukan berulang kali hal yang sama maupun hal beda – beda. Hingga berulang kali kesalahan dilakukan. Barulah menemukan jati diri skill jika dilakukan kaji ulang dan tetap melangkah melakukan lagi.

Begitu juga kawula muda kalau mau sukses apapun itu profesinya. Apalagi profesi sebagai pebisnis atau praktisi bisnis hal mutlak harus berani memulai melakukan berulang kali sekalipun pasti akan gagal atau salah. Tetap melangkah lagi dengan penyempurnaan barulah ada hasilnya yaitu skill melangkah menuju sukses.

Kawula muda, selamat membuat kesalahan berulang kali agar dapat rumus kebenaran, jalan pintas menuju suksesnya. Hanya yang berani berproses praktik barulah bisa jadi praktisi sukses.

Salam Inovasi šŸ‡®šŸ‡©
Wayan Supadno
Praktisi Agribisnis
HP 081586580630

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *