Salah satu indikasi negara maju indeks inovasi global dan indeks kompleksitas ekonominya peringkat tinggi. Karena di sini penentu utama daya saing dan pendapatan per kapita rendah atau tinggi.
Indeks inovasi global Indonesia peringkat ke 54, ini menunjukkan berapa banyak hak paten yang dihasilkan dari penelitian oleh para ilmuwan Indonesia. Mencerminkan efektifitas APBN untuk penelitian. Tidak efektif dan efisien.
Indeks kompleksitas ekonomi Indonesia peringkat ke 87, menunjukkan kemampuan masyarakat mengubah barang sederhana (baku) jadi produk turunan bernilai tinggi dan kompleks. Masih rendah.
Kedua hal di atas, Indonesia masih jauh dari harapan sebagai negara maju, karena suka ekspor bahan mentah sederhana. Belum mampu menghilirisasikan dengan inovasi lalu kalah bersaing, kelapa contohnya. Diborong ” harga mahal ” oleh RRC.
Kenapa RRC berani memborong kelapa Indonesia dengan harga mahal, hingga kelapa di Indonesia jadi mahal dan langka, padahal kelapa Indonesia terluas di dunia.
Berikut produk turunan dari kelapa di RRC, diolah dengan teknologi inovasi tinggi ekonomi sirkular nol limbah. Agar kompetitif dan labanya ” sangat besar ” lalu pendapatan per kapita RRC terdongkrak tinggi.
1). Virgin Coconut Oil (VCO).
Diproses menggunakan teknologi cold-press dan centrifugal extraction. Teknologi ini memungkinkan ekstraksi minyak dari santan kelapa tanpa pemanasan, sehingga nutrisi seperti asam laurat dan antioksidan tetap terjaga.
Produk ini digunakan dalam industri kesehatan, kosmetik, dan makanan fungsional, serta memiliki nilai jual yang tinggi karena dipasarkan sebagai minyak sehat alami.
2). Santan kelapa dan krim kelapa.
Diproses dengan sistem ultra high temperature (UHT) dan aseptic packaging, menghasilkan produk yang tahan lama tanpa pengawet.
Di negara maju, santan ini digunakan sebagai pengganti susu sapi dalam produk vegan, sup, kopi, dan makanan khas Asia.
3). Air kelapa menjadi minuman kesehatan premium.
Setelah diproses dengan filtrasi mikro, pasteurisasi suhu rendah, atau bahkan pressure-assisted sterilization. Dengan teknologi ini, rasa segar air kelapa tetap terjaga, dan produk bisa disimpan lebih lama dalam kemasan ramah lingkungan.
Beberapa perusahaan bahkan menambahkan elektrolit atau probiotik untuk meningkatkan fungsinya sebagai minuman olahraga dan pencernaan.
4). Gula kelapa organik, yang diproses menggunakan vacuum drying untuk menjaga nutrisi alami dan warna khasnya. Produk ini digemari sebagai pemanis alami rendah glikemik untuk penderita diabetes atau konsumen makanan sehat.
5). Tepung kelapa.
Diproduksi dengan mesin pengering suhu rendah dan penggiling mikro (micro-milling) untuk menghasilkan tekstur halus tanpa kehilangan kandungan seratnya.
Tepung ini menjadi alternatif bebas gluten untuk roti, kue, dan makanan sehat lainnya di pasar barat.
6). Karbon aktif dari tempurung kelapa.
Diproduksi dengan proses aktivasi termal dan furnace bertekanan tinggi. Hasilnya digunakan dalam industri farmasi, masker kesehatan, filter air, hingga kosmetik detox.
Karbon aktif kelapa dikenal lebih unggul karena memiliki struktur pori halus dan daya serap tinggi.
7). Industri kecantikan.
Memanfaatkan kelapa dalam bentuk kosmetik berbasis minyak kelapa seperti sabun, losion, sampo, dan pasta gigi alami. Produknya diproses dengan teknologi emulsifikasi, infus herbal, dan nano delivery system untuk penyerapan lebih baik di kulit.
8). Sabut kelapa.
Diubah menjadi cocopeat dan coco fiber dengan mesin defibrasi dan pemurnian serat otomatis.
Produk ini kemudian dikemas dalam blok pres untuk media tanam hidroponik dan hortikultura organik, menggantikan rockwool dan bahan anorganik lainnya. Juga media biak Trichoderma sp.
9). Makanan ringan.
Daging kelapa yang diproses dengan vacuum frying atau freeze drying. Teknologi ini menjaga kerenyahan dan rasa alami tanpa pen chlat minyak berlebih, sangat cocok untuk pasar snack sehat dan makanan ringan tinggi serat.
Ilmu hikmahnya. Dengan kejadian kelapa langka karena diborong harga mahal oleh RRC, bukti kita belum mampu menghilirisasikan inovasi kelapa. Karena kekurangan pengusaha inovatif ruas hilir/industri, penelitian oleh Ilmuwan kurang efektif dan iklim usaha kewajiban pemerintah kurang berpihak.
Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630