Berikut ini beberapa kisah nyata dari ekosistem wirausaha, agar kawula muda bisa mengambil ilmu hikmahnya jadi bahan pembelajaran untuk bekal membangun usaha. Agar mudah tumbuh kembangnya usaha yang dirintis dan lentur dalam menghadapi berbagai terpaan angin gejolak ekonomi global, persaingan kompetitor dan tantangan lainnya. Agar makin matang dalam mengelola usaha.
1. Di Kawasan Industri Sentul Jawa Barat, ada perusahaan yang produknya 98% diekspor di banyak benua. Bahan bakunya dari singkong, ubi rambat dan kentang. Jadi keripik dengan beragam rasa, divakum lalu dikemas dengan apiknya. Narasinya humanis peduli dengan kehidupan masyarakat pedesaan yang cinta pertanian organik. Tumbuh kembang usahanya begitu dinamis.
Ratusan pekerjanya. Terwujud karena ada ekosistem terbentuk. Pengusaha pemiliknya selalu investasinya nuansa inovasi dan tiada berhenti membekali diri. Tim manajemen dibangun agar autopilot. Supplier yaitu petani ditentukan 1H 5K yaitu harga, kualitas, kuantitas, kecepatan dan ketepatan spesifikasinya. Agar petani betah konsisten menanam, harganya bagus dan dibina.
2. Di Kawasan Industri Rungkut Surabaya, ada Pabrik Fillet Ikan Patin. Nol limbah. Kulitnya jadi keripik, dagingnya bisnis inti dan tepung tulang ikan. Nampak begitu dinamis produktif. Moril ratusan pekerjanya tinggi, karena banyak yang sudah belasan tahun mengabdi pertanda perlakuan pengusaha ke pekerja humanis. Produknya jadi idola masyarakat luas. Berkat konsisten menjaga mutu.
Bisa terbentuk suasana baik tersebut karena ekosistemnya dibangun dengan kesungguhan oleh pengusahanya dan didukung penuh oleh pemerintah segala macam kesulitannya karena sadar kehadirannya menjadi solusi konkret masalah masyarakat banyak. Begitu juga kampus Unair Surabaya juga dilibatkan dalam hal riset, karena punya Fakultas Perikanan dan Akuntansi.
3. Ada perusahaan bukanlah besar amat, tapi usahanya ada di 3 lokasi Bogor, Kalteng dan Jatim. Pengusahanya sebagai investor tidak banyak terlibat dalam mengelola usaha tersebut. Hanya 15% dari waktunya setiap hari untuk melibatkan diri dalam urusan bisnisnya. Dominan dikelola manajemen. Pemilik usaha dominan mengurus kegiatan non profit, yaitu sosial kemanusiaan. Konkret telah usai selesai urusan pribadinya.
Tapi perusahaan berbasiskan inovasi ekonomi kerakyatan tumbuh bersama karena kebersamaan tersebut tetap dinamis tumbuh dan berkembang pesat serta cashflow sehat. Kondisi tersebut bisa terwujud karena ekosistemnya dibangun, utamanya leadership manajemen jarak jauh dan kesadaran mental berkontribusi pekerja maupun para vendor suppliernya.
Ragam kegiatan usaha bernuansa agro inovasi ekonomi sirkular nol limbah ini, konsisten dijaga filosofinya. Bahwa terus berinovasi, atau usaha akan mati karena kalah berkompetisi. Bahwa perusahaan paling aman nyaman adalah yang dicintai dan dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Sehingga ratusan ekor sapi di tengah ratusan hektar kebun sawit, selama ini aman tanpa maling. Padahal nol satpam.
Konsep yang diterapkan adalah binter (pembinaan teritorial) ala TNI. Baik – baik dengan rakyat sekitar, agar rakyat juga baik dengan perusahaan. Sangat minimal merekrut tenaga di luar daerah tersebut, terkecuali sudah tiada lagi. Sedapat mungkin juga ikut berkontribusi mengatasi kesulitan masyarakatnya, apa pun itu, implementasi agar hidup bermanfaat bagi orang lain.
Kesimpulannya, kawula muda bisa mengambil ilmu hikmah dari 3 perusahaan di atas. Minimal ;
1. Ternyata jadi wirausaha/pengusaha/pebisnis tidak perlu sibuk. Hanya 15% waktunya buat mengontrol pun bisa. Usaha bisa jalan dinamis sehat, pemiliknya bisa jalan sehat tiap pagi.
2. Ternyata jika butuh makin kompetitif karena inovatif, pengusaha tidak harus serba pintar dalam banyak hal, bisa bersinergi dengan kampus misalnya.
3. Ternyata juga sekalipun usaha tanpa ditunggui juga bisa jalan dengan baik, bahkan aman karena diamankan oleh masyarakat sekitar yang cinta dan butuh perusahaan yang kita punya.
4. Ternyata pencarian bahan baku dan pemasaran produk agar imbang terus dinamis berkembang. Hanya menerapkan manajemen PPIC (Production, Planning and Inventory Control) cara humanis jaminan harga pasar ke petani misalnya.
Artinya itu semua bisa terwujud jika ekosistem bisnis dibangun. Mudahnya harus melibatkan Penta Helix yaitu pengusaha investor, pemerintah regulator, masyarakat kontributor dan media massa sebagai distributor berita baik ke masyarakat sehingga mudah mereplikasi dan meregenerasikan.
Dengan begitu maka serapan pengangguran akan besar, pendapatan masyarakat terdongkrak karena ada pekerjaan jadi karyawan maupun suppliernya. Dana tersebut terus bergulir dinamis, menghidupkan ruas bisnis lainnya. Ekonomi daerah dan nasional tumbuh otomatis.
Salam 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630