Ilmu hikmah
KARENA INOVATIF
Wayan Supadno
Lebih dari sebulan saya pulang kampung di Banyuwangi selatan, menemani Orang Tua. Dapat pembelajaran dari masyarakat yang telah banyak berubah. Utamanya kaum muda, khususnya lagi ada puluhan anak muda mantan TKI Jepang pada berbisnis dan jadi petani peternak inovatif.
Contoh sederhananya, petani buah naga inovatif. Kalau yang konvensional paling hanya dapat 25 ton/hektar/tahun. Tapi kalau yang mau inovatif bisa 80 ton/hektar/tahun. Harga pokok produksi (HPP) maksimal Rp 3.000/kg.
Atau biaya Rp 240 juta/ha/tahun menghasilkan 80 ton/ha/tahun. Karena mau investasi dengan tiang cor, sumur bor dan listrik dari PLN. Agar bisa buah sepanjang tahun sesuai selera dan mutu buah naga dominan grade A.
Saat mau dibungakan lampu dinyalakan mulai jam 8 malam hingga jam 4 pagi, otomatis mati sendiri karena dengan smart farming. Malam hari terang ramai seperti mall di kota saja. Pada mengawinkan buah naga penuh semangat inovatif.
Pemasaran tidak sulit karena banyak off taker dikirim ke seluruh pelosok Indonesia ini, pelakunya juga alumni dari Jepang. Harga saat ini Rp 15.000/kg, praktis laba Rp 12.000/kg. Hebat ! Karena inovatif. Tidak kurang dari 200 truk 6 ton/hari keluar dari Banyuwangi.
Estimasi kalkulasi logis bertani inovatif buah naga dengan tiang cor, PLN dan sumur bor. Berbuah 11 kali/tahun tanpa kenal musim. Investasi Rp 1,5 miliar/hektar termasuk tanah. Modal kerja Rp 240 juta/ha/tahun. Omzet Rp 10.000/kg x 80 ton/ha/tahun = Rp 800 juta/ha/tahun. Laba Rp 560 juta/ha/tahun.
Menjadi petani inovatif membawa banyak manfaat, baik secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan dan bagi negara karena meningkatkan pendapapatan per kapita serta membangun kemandirian bangsa.
Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
1). Peningkatan Produktivitas
Menggunakan teknologi modern. Misalnya irigasi tetes, drone, sensor tanah. Dapat meningkatkan hasil panen dengan efisiensi input.
2). Penghematan Biaya
Inovasi seperti pupuk organik buatan sendiri, sistem tanam terpadu, atau pemanfaatan limbah pertanian bisa menekan biaya produksi.
3). Akses Pasar Lebih Luas
Petani inovatif cenderung lebih mudah terhubung ke pasar digital, e-commerce dan koperasi modern.
4). Ketahanan terhadap Iklim dan Risiko
Inovasi seperti penggunaan varietas tahan penyakit atau sistem prediksi cuaca membantu menghadapi perubahan iklim dan serangan hama.
5). Peningkatan Pendapatan
Dengan efisiensi dan hasil yang lebih tinggi, petani inovatif bisa menikmati margin keuntungan yang lebih besar.
6). Daya Saing dan Kemandirian
Petani yang inovatif bisa bersaing di pasar nasional/internasional dan tidak tergantung pada tengkulak.
7). Kontribusi Lingkungan
Inovasi ramah lingkungan, seperti pertanian organik atau pertanian konservasi, membantu menjaga kesuburan tanah dan keanekaragaman hayati.
8). Menjadi Teladan dan Agen Perubahan
Petani inovatif sering menjadi panutan di komunitasnya, membuka peluang sebagai pelatih, penyuluh lokal, atau mitra program pemerintah.
Ilmu hikmah, mental inovatif sangat besar pengaruhnya pada kesejahteraan kita. Misal ternak ayam intensif di tengah kebun buah naga. Integrasi yang ekonomi sirkular nol limbah. Padat terapan iptek inovasi dan modal walaupun lahan sempit. Siap menatap masa depan lebih cermerlang.
Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani
HP 081586580630